Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SOMALIA LARANG KHITAN PEREMPUAN

Rudi Hendrik - Selasa, 4 Agustus 2015 - 09:33 WIB

Selasa, 4 Agustus 2015 - 09:33 WIB

679 Views

Menteri Urusan Wanita Somalia Sahra Mohammed Ali Samatar. (Foto: Somaliwayn.org)
Menteri Urusan Wanita <a href=

Somalia Sahra Mohammed Ali Samatar. (Foto: Somaliwayn.org)" width="300" height="203" /> Menteri Urusan Wanita Somalia Sahra Mohammed Ali Samatar. (Foto: Somaliwayn.org)

Mogadishu, 19 Syawal 1436/4 Agustus 2015 (MINA) – Kementerian Urusan Perempuan dan HAM Somalia mengumumkan rencana untuk memperkenalkan undang-undang baru yang melarang khitan bagi perempuan secara nasional.

Menteri Urusan Wanita Sahra Mohammed Ali Samatar mengumumkan dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan di Mogadishu mengenai cara memberantas praktik tersebut.

”Sudah saatnya bagi kita untuk memberantas praktik buruk ini dan melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di negara kita,” katanya, HorseedMedia.net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (4/8).

Praktik itu diperkirakan sudah dilakukan kepada 140 juta anak perempuan.

Baca Juga: Tak Akan Kutukar Iffahku dengan Like dan Followers!

Para pakar kesehatan mengatakan, hal itu bisa menimbulkan risiko saat melahirkan dan meninggalkan bekas luka dan psikologis.

Sekitar 98% wanita usia 15-49 Somalia telah dikhitan, menurut data yang dirilis oleh badan anak PBB, Unicef.

Dalam Pasal 15 (4) Undang-Undang Dasar Sementara, praktik itu dianggap “penyiksaan”.

“Sunat perempuan adalah praktik adat yang kejam dan merendahkan, dan sama saja dengan penyiksaan. Sunat perempuan dilarang,” katanya.

Baca Juga: Jejak Iman dalam Rumah Tangga: Belajar dari Keluarga Hajar dan Sarah di Hari Raya Qurban

Namun, tidak ada hukum khusus terhadap pelaku praktik sunat perempuan, dan praktik tetap tersebar luas baik di pedesaan dan perkotaan di Somalia.(T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bidadari Dunia: Menjadi Muslimah Tangguh di Zaman Penuh Ujian

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Palestina
Palestina