Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SOSIALISASI PRODUK HALAL DILAKUKAN SECARA SIMULTAN

Admin - Ahad, 27 April 2014 - 23:12 WIB

Ahad, 27 April 2014 - 23:12 WIB

567 Views ㅤ

Bogor,  28 Jumadil 1435/28 April 2014 (MINA) – Kepala Lembaga Pangkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Bidang Daerah, Nurwahid mengatakan, program-program sosialisasi halal dilakukan secara simultan oleh  LPPOM MUI pusat dengan LPPOM provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

“Kita juga melakukan sosialisasi produk halal terhadap masyarakat, pemerintah, perusahan, dan pengusaha untuk menjelaskan apa itu halal, bagaimana mendapatkan sertifikasi halal dan pentingnya mengkonsumsi halal, cara-cara sopsialisasi seperti itu, perlu kita kembangkan,” kata Nurwahid saat ditemui di gedung Global Halal Centre, kota Bogor, Ahad (27/4).

Juga digulirkan kerjasama dengan radio, Tv Lokal untuk menyampaikan sosialisasi produk halal dengan program-program yang sangat efektif secara rutin, jelas Nurwahid.

“Dengan gencarnya sosialisasi, Alhamdulilah masyarakat merespon dengan baik. Produk halal merupakan kebutuhan penting kita, apalagi dengan kondisi saat ini yang masih banyak yang serba tidak jelas mengenai kehalalan makanan, maka masyarakat membgutuhkan jam,inan mana yang produk halal,” katanya.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Produk halal menjadi perhatian masyarakat karena banyak kasus produk halal yang tidak jelas maka mereka membutuhkan jaminan tentang produk halal. 

Ia menambahkan, sosialisasi halal juga melibatkan masyarakat, pelajar dan mahasiswa, bahkan dalam banyak kejadian, mereka yang mencari tahu sendiri mengenai informasi produk halal, tambahnya.

Sementara Wakil Direktur III Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Sumunar Jati menyatakan Negara-negara mayoritas non Muslim mulai menaruh perhatian serius terhadap produk halal.

“Di Jepang saat ini sedang marak wisata syariah. Di Rusia juga marak ekspo produk halal, demikian juga di Inggris mendeklarasikan sebagai pusat kosmetik halal dunia,” kata Sumunar pada dialog buku bertema “Kun Fayakun for Business, Menerjemahkan Spiritualisme dalam Bisnis” di Kantor Global Halal Centre, LPPOM MUI Bogor, Rabu yang lalu.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Jika kita mau ekspor produk ke Hongkong, mereka pasti akan bertanya, apakah sudah bersetifikasi halal atau belum, karena warga hongkong sangat memperhatikan hal itu,” tambahnya.

Sumunar yang merupakan anggota tim ahli audit produk halal ini juga mengatakan, dengan menghayati dan mengamalkan ayat al Qur’an, manusia akan hidup dalam kesejahteraan karena terjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dikonsumsinya.

LPPOM MUI menyerukan kepada para produsen makanan, obat-obatan, kosmetika maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk mensertifikasikan produknya agar masyarakat merasa aman, apalagi di Indonesia mayoritas penduduknya umat Islam.

Produsen harus bertanggung jawab dunia akherat terhadap produk yang dijual kepada konsumennya. Mereka juga harus memperhatikan produknya agar tidak berdampak negatif terhadap alam, lingkungan dan manusia sebagai konsumennya.

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

“Untuk mencapai hal itu, produsen harus menggunakan bahan-bahan alami (non kimiawi) sehingga juga ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan manusia,”tambahnya. (L/P012/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal

Rekomendasi untuk Anda