Bagi H. Zulkifli Hasan SE, menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak pernah ada dalam mimpinya, tetapi nasib berkata lain ketika Rabu (8/10) dinihari lalu Sidang Paripurna MPR menetapkan mantan menteri kehutanan itu sebagai pimpinan majelis periode 2014-2019 melalui voting.
Zulkifli yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu karena terpilih sebagai anggota legislatif ini adalah politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Lahir di Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1962, sebelum menjadi menteri pada 22 Oktober 2009, dia dikenal sebagai Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Panamas Mitra Inti Lestari ini, memang sudah lama aktif di bidang politik. Tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Logistik PAN, anggota DPR Komisi VI dan posisi Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004 – 2009.
Ketika menjabat menteri kehutanan, namanya sempat heboh di sosial media setelah beredar video yang memperlihatkan Zulkifli dimarahi oleh Harrison Ford, aktor terkenal asal Amerika. Perselisihan itu terjadi ketika Senin, 9 September 2013, Harrison Ford mendatangi kantor Kementerian Kehutanan untuk mewawancarai Zulkifli dalam rangka pembuatan film serial dokumenternya yang berjudul Years of Living Dangerously.
Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun
Menurut keterangan Zulkifli waktu itu, perselisihannya dengan Ford itu terjadi karena ketidaksepahaman keduanya mengenai kerusakan hutan yang parah yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Zulkifli sendiri mengakui bahwa memang telah terjadi kerusakan hutan yang parah di sana.
Namun di kemudian hari dalam sebuah acara televisi dia mengatakan bahwa kejadian itu lebih menyangkut pengambilan gambar untuk sebuah film. “Jadi dia aktor utamanya dan saya adalah penjahatnya,” katanya sambil bercanda.
Sepanjang karirnya, dia selaku pimpinan Kemenhut yang mempunyai kewenangan dalam proses perizinan alih fungsi hutan juga sempat diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait rekomendasi tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare.di Kabupaten Bogor yang melibatkan Bupati Bogor Rachmat Yasin.
Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad
Sebelum menjadi pengusaha, Zulkifli sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun gaji yang diterima yang relatif kecil mendorong dia untuk terjun berwirausaha dan kemudian berhasil dalam usahanya.
Peduli lingkungan
Entah karena jabatannya sebagai menteri kehutanan atau karena memang Zulkili adalah orang yang peduli pada lingkungan hidup,
pada 20 Dzulhijjah 1434/25 Oktober 2013, Zulkifli yang saat itu juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat, melakukan kunjungan dan silaturahim ke Ma’had Al-Fatah Lampung.
Baca Juga: Nama-nama Perempuan Pejuang Palestina
Dalam kunjunganya itu, Zulkifli menyatakan akan merealisasikan program penanaman satu miliar pohon di Ma’had Al-Fatah Muhajirun, Natar, Lampung. Secara simbolis ia melakukan penanaman bibit durian di sana.
“Di sini ada beberapa hektare lahan yang belum ditanami, nanti kami berikan bibitnya. Kalau 40 hektare ada dananya, ajukan saja proposal, nanti kami salurkan ke sini, bisa bibit sengon atau karet,” kata Zulkifli saat itu yang disambut tepuk tangan dari para santri dan para tamu undangan.
Waktu itu, Zulkifli menyatakan akan memberikan bantuan berupa program pengembangan Kebun Bibit Rakyat. KBR ini merupakan upaya rehabilitasi dalam menanggulangi lahan kritis dengan memberdayakan masyarakat di setiap daerah.
“Nanti kita akan buat KBR di pesantren ini.”
Baca Juga: Sosok Abu Mohammed al-Jawlani, Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham
Zulkifli juga memotivasi para santri untuk tidak berkecil hati dan minder menjadi seorang santri atau alumni pondok pesantren, karena lulusan pesantren justru punya nilai lebih dibandingkan dengan lulusan sekolah umum. “Saya alumni PGA (Pendidikan Guru Agama-red), banyak pejabat juga alumni pesantren.”
Resmikan Shuffah Al-Quran
Ketika menjabat Menteri Kehutanan, Zulkifli juga sempat meresmikan Grand Launching dan Kuliah Perdana Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Online (SQ-ABM). di Kompleks Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Selasa (19/11).
Baca Juga: Abah Muhsin, Pendekar yang Bersumpah Jihad Melawan Komunis
Pada peresmian itu dia berharap lembaga pendidikan Shuffah Al-Quran itu bisa menjadi rujukan kajian dan pengamalan Islam, karena Al-Quran merupakan kunci peradaban. Melalui Shuffah Al-Quran ini juga akan terlahir generasi pemimpin umat yang berwawasan dan berkarakter Al-Quran.
Menurut Zulkifli Hasan, bagian dari pengamalan Al-Quran adalah memiliki tanggung jawab terhadap pemeliharaan lingkungan hidup. “Ini merupakan wujud syukur kita atas karunia lingkungan hidup yang ada.”
Dia juga mengingatkan, terjadinya bencana adalah akibat dari perbuatan manusia yang mengeksploitasi alam menurut hawa nafsunya. Jadi, adalah tugas dan tanggung jawab umat Islam untuk menjaga dan memelihara lingkungan hidup. (P003/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pangeran Diponegoro: Pemimpin Karismatik yang Menginspirasi Perjuangan Nusantara