Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanyol dan Prancis: Hormati Status Hukum Tempat Suci di Yerusalem

Rana Setiawan Editor : Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 31 Agustus 2024 - 03:59 WIB

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 03:59 WIB

15 Views

Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina (Foto: Wikipedia)

Madrid, MINA – Spanyol dan Prancis menegaskan perlunya menghormati status hukum tempat-tempat suci di Yerusalem, Palestina, demikian WAFA melaporkannya.

Spanyol pada Jumat (30/8) mengecam agresi penjajah Israel yang meluas di Tepi Barat. Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya, operasi militer yang dilakukan oleh tentara Israel dan penyebaran kekerasan di Tepi Barat sangat berbahaya, menekankan perlunya menghentikan eskalasi ini.

Kementerian tersebut juga mengatakan pernyataan yang dibuat oleh menteri ekstremis dalam otoritas Israel, yang mempertanyakan status hukum tempat-tempat suci di Yerusalem, sepenuhnya ditolak.

Spanyol menegaskan kembali seruannya untuk menghormati legitimasi internasional dan hukum humaniter serta untuk de-eskalasi.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Tewaskan Puluhan Orang Israel

Sementara itu, Prancis menyatakan, agresi Israel yang meluas di Tepi Barat memperburuk ketidakstabilan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, juga menyatakan “keprihatinan yang mendalam” atas memburuknya situasi di wilayah Palestina.

Dalam pernyataan kementerian luar negerinya, Paris menegaskan kembali penentangannya terhadap aktivitas kolonial ilegal di Tepi Barat yang diduduki, yang menurutnya harus segera dihentikan.

Mengenai Gaza, Prancis menekankan bahwa intensitas serangan Israel yang menargetkan sekolah atau tempat penampungan bagi para pengungsi menyebabkan jumlah korban sipil yang tidak dapat diterima.

“Penghormatan terhadap hukum humaniter internasional mengikat semua pihak, termasuk Israel,” kata pernyataan itu, seraya menekankan bahwa serangan yang menargetkan pekerja kemanusiaan “tidak dapat diterima”.

Baca Juga: Protes Netanyahu, Keluarga Sandera Mengikat Diri Di Tel Aviv

Mengenai Yerusalem, Paris memperingatkan bahwa pertanyaan sistematis tentang status quo di Masjid Al-Aqsa menimbulkan risiko konflik yang meluas.

“Prancis juga mengutuk pernyataan tidak bertanggung jawab dari menteri ekstremis sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang secara terbuka dan terus-menerus menyerukan tindakan yang bertentangan dengan status quo,” tambah pernyataan itu. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cedera Psikologis Tentara Isreal Meningkat 172 Persen

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina
Palestina
Palestina