Madrid, MINA – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, pada hari Senin (14/10), menyerukan kepada sesama anggota Uni Eropa untuk mendukung permintaan Madrid dan Irlandia menangguhkan perjanjian perdagangan bebas blok dengan “Israel” karena tindakannya di Gaza dan Lebanon.
Spanyol dan Irlandia telah terlibat dalam diskusi dengan negara-negara UE lainnya selama berbulan-bulan, mendorong peninjauan ulang Perjanjian Asosiasi UE-Israel, dengan alasan potensi pelanggaran klausul hak asasi manusia perjanjian tersebut oleh Israel. Almayadeen melaporkan.
Sanchez sebelumnya juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.
“Mengingat kejadian terkini di Timur Tengah, sangat mendesak bagi masyarakat internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke pemerintah Israel,” kata Sanchez setelah bertemu dengan Paus Fransiskus di Roma.
Baca Juga: Aksi Protes anti-Pemerintah meletus di Provinsi Suwayda, Suriah
Ia juga menyatakan ketidaksetujuannya, dengan mengatakan, “Saya ingin mengkritik dan mengutuk serangan oleh angkatan bersenjata Israel terhadap misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon.”
Dalam konteks terkait, Sanchez menyatakan “tidak akan ada penarikan” pasukan penjaga perdamaian PBB dari Lebanon Selatan, meskipun ada serangan Israel dan seruan agar mereka pergi.
Pasukan UNIFIL, yang telah dikerahkan di Lebanon sejak 1978 dan terdiri dari sekitar 9.500 tentara dari sekitar 50 negara, saat ini dipimpin oleh seorang jenderal Spanyol. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan tersebut telah melaporkan beberapa serangan Israel yang mengakibatkan cedera pada lima personelnya, yang memicu kecaman internasional.
Pada hari Ahad, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak pasukan PBB untuk mundur. Sebagai tanggapan, Sanchez mengutuk permintaan Netanyahu, dengan menegaskan bahwa “tidak akan ada penarikan UNIFIL.”
Baca Juga: Pejuang Palestina Berhasil Usir Tentara Israel di Nablus
Ia menegaskan kembali komitmen Spanyol terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang memperkuat peran pasukan tersebut pada tahun 2006, dengan menyatakan hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh beroperasi di Lebanon Selatan.
Sanchez menambahkan bahwa komitmen ini “lebih masuk akal saat ini daripada sebelumnya” mengingat situasi terkini di lapangan.
Sanchez telah menjadi kritikus vokal atas tindakan militer pemerintah Netanyahu di Gaza.
Komentar Sanchez muncul saat Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina dan mengintensifkan agresi brutalnya di Lebanon.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Pekan ini, Israel melukai tentara Indonesia dan Sri Lanka dari pasukan penjaga perdamaian PBB, yang ditempatkan di Lebanon selatan.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengutuk tindakan ini, dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut dapat merupakan kejahatan perang dan merupakan pelanggaran yang sangat serius terhadap hukum humaniter internasional.
Seruan Sanchez untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel juga dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz justru berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke pemerintah Israel. []
Baca Juga: Trump Ancam Kenakan Tarif 100% Jika Negara BRICS Beralih dari Dolar
Mi’raj News Agency (MINA)