Barcelona, MINA – Sebanyak 4.000 orang telah dievakuasi setelah kebakaran hutan yang melanda La Palma, sebuah pulau di wilayah Kepulauan Canaria, Spanyol, kata otoritas setempat pada Ahad (16/7).
Negara-negara Eropa kini sedang berjuang menghadapi gelombang panas.
Kebakaran tersebut terjadi mulai Sabtu (15/7) dini hari di El Pinar de Puntagorda, wilayah hutan di utara La Palma, sehingga memaksa penduduk dari berbagai desa di kota Puntagorda dan Tijarafe untuk mengungsi.
Walikota Puntagorda Vicente Rodriguez mengatakan kepada stasiun televisi milik pemerintah, RTVE, bahwa wilayah tersebut mengalami curah hujan yang rendah dan suhu udara mencapai 40 celsius pekan lalu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Kondisi serupa juga terjadi di sebagian besar daerah lain di Spanyol yang sedang dilanda kekeringan.
Sebanyak 10 unit pemadam udara dan 300 petugas pemadam kebakaran di lapangan berupaya untuk mengendalikan kebakaran di pulau yang menjadi bagian dari kepulauan Spanyol di lepas pantai barat Afrika tersebut.
Dalam upaya pemadaman ini, petugas setempat dibantu oleh tentara Spanyol dan petugas dari Pulau Tenerife, yang juga merupakan bagian dari Kepulauan Canaria.
Sedikitnya 13 rumah hancur akibat api yang membesar, kata kepala otoritas Kepulauan Canaria Fernando Clavijo.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Ada penolakan dari warga setempat untuk meninggalkan rumah mereka, tetapi saya mengimbau mereka untuk bertindak bijaksana,” ujarnya.
Kebakaran ini telah berdampak pada lebih dari 46.500 hektare lahan, sebut otoritas setempat.
Sementara itu, di Tenerife, kebakaran hutan yang terjadi pada Sabtu membuat 50 orang harus mengungsi dan merusak 60 hektare lahan, menurut otoritas setempat.
Raja Spanyol Felipe VI menghubungi Clavijo pada Sabtu (15/7) untuk menyampaikan dukungannya terhadap penduduk La Palma, kata rumah tangga istana.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Kebakaran hutan ini merupakan krisis bencana alam pertama yang terjadi di pulau tersebut sejak letusan gunung berapi pada September 2021.
Lebih dari 2.000 bangunan hancur dan ribuan orang mengungsi akibat aliran lava dari Gunung Cumbre Vieja. Abu vulkanik tebal menutupi pulau tersebut hingga letusan berakhir tiga bulan kemudian. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza