Madrid, MINA – Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares pada Kamis (14/8) mengecam perluasan pemukiman Israel dan menyebutnya sebagai pelanggaran baru hukum internasional.
“Keputusan pemerintah Israel untuk membangun 3.000 rumah di Tepi Barat merupakan pelanggaran baru hukum internasional. Hal ini merusak kelangsungan solusi dua negara, satu-satunya jalan menuju perdamaian. Kami mengecam perluasan permukiman dan kekerasan para pemukim,” tulis Albares di X.
Dikutip dari Anadolu, media Israel melaporkan bahwa Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyetujui pembangunan 3.401 unit permukiman di Ma’ale Adumim, sebelah timur Yerusalem, dan 3.515 unit lainnya di wilayah sekitarnya. Proyek ini bertujuan untuk membagi Tepi Barat menjadi dua bagian, memutus koneksi antara kota-kota di utara dan selatannya, serta mengisolasi Yerusalem Timur.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam langkah tersebut sebagai bagian dari visi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk “Israel Raya”, dan memperingatkan hal itu akan memperkuat pendudukan dan menghilangkan kelangsungan hidup negara Palestina.
Baca Juga: 7 Negara Amerika Latin akan Gabung BRICS
Komunitas internasional, termasuk PBB, menganggap permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional. PBB telah berulang kali memperingatkan perluasan permukiman yang berkelanjutan mengancam kelangsungan solusi dua negara, sebuah kerangka kerja yang dipandang sebagai kunci untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung puluhan tahun.
Dalam sebuah opini penasihat Juli lalu, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 83% Warga Jerman Dukung Penghentian Ekspor Senjata ke Israel