Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGADILAN SPANYOL KELUARKAN MEMO PENANGKAPAN NETANYAHU TERKAIT SERANGAN MAVI MARMARA 2010

Rendi Setiawan - Kamis, 19 November 2015 - 06:51 WIB

Kamis, 19 November 2015 - 06:51 WIB

386 Views

(Foto: PIC)
(Foto: PIC)

(Foto: PIC)

Madrid, 7 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA) – Harian Spanyol “Publico”, edisi Selasa (17/11) mengabarkan, Hakim Pengadilan Nasional Spanyol Jose de La Motta, mengeluarkan memo penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Nenyatahu dan enam pejabat pemerintah Israel lainnya, terkait serangan terhadap Armada Freedom Flotilla, Mavi Marmara, pada 2010 lalu.

Dalam laporannya, Harian Publico menyatakan, hakim mengeluarkan perintah kepada pasukan keamanan negara, untuk melakukan penangkapan saat Netanyahu berada di tanah Spanyol. Demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (19/11).

Keputusan hakim itu muncul setelah ada pengaduan dari pihak keluarga korban asal Spanyol yang terbunuh dalam serangan pasukan penjajah Israel terhadap kapal Armada Freedom Flotilla akhir Mei 2010 lalu di perairan internasional.

Sebelumnya, hakim yang sama telah membekukan kasus itu pada Juni lalu.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Harian itu mengungkapkan, memo penangkapan ini termasuk terhadap mantan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, mantan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, mantan Menteri Urusan Strategis dan Menteri Pertahanan saat ini Moshe Ya’alon, mantan Menteri Dalam Negeri Ely Yusya dan Laksamana Maroun Eliezer, yang bertanggungjawab atas operasi tersebut.

Sementara juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel Emanuel Nehshon mengonfirmasi berita tersebut, dengan mengatakan, memo itu provokatif. “Kami bekerja bersama otoritas Spanyol untuk membatalkannya. Kami berharap bisa menyelesaikan kasus ini secepat mungkin,” kata Nehshon kepada Harian The Jerusalem Post.

Disebutkan bahwa pasukan komando Angkatan Laut Israel menyerang Kapal Mavi Marmara, kapal terbesar Armada Freedom Flotilla yang berlayar menuju Jalur Gaza untuk menembus blokade pada akhir Mei 2010, di atasnya lebih dari 500 relawan solidaritas kemanusiaan yang sebagian besarnya adalah warga Turki.

Operasi serangan itu mengakibatkan 10 relawan asal Turki gugur, dan lebih dari 50 lainnya terluka. (T/P011/P2)

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda