Madrid, MINA – Pemerintah Spanyol meminta Israel untuk segera membuka lanjutan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Spanyol menekankan bahwa hal tersebut adalah kewajiban internasional dan kebutuhan mendesak mengingat situasi kemanusiaan yang sangat buruk di jalur yang terblokade itu. Quds News Network melaporkan,Senin (3/3).
Spanyol juga menegaskan kembali dukungan mereka terhadap upaya mediasi yang sedang berlangsung untuk membawa perdamaian ke wilayah tersebut.
Seruan untuk dimulainya kembali bantuan ini menyusul keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Baca Juga: Update Genosida di Gaza per 14 Mei 2025: 52.928 Orang Syahid
Langkah tersebut, yang dilakukan setelah fase pertama gencatan senjata berakhir, menandai pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian gencatan senjata.
Kantor Netanyahu mengklaim bahwa keputusan itu dibuat sebagai tanggapan atas penolakan Hamas untuk menerima rencana lain yang diusulkan oleh utusan AS Steve Wittekov.
Rencana tersebut berupaya memperpanjang gencatan senjata tanpa berlanjut ke tahap kedua, yang mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Israel juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima gencatan senjata lebih lanjut kecuali Hamas membebaskan semua tahanan Israel.
Baca Juga: Agresi Israel di Tulkarm Memasuki Hari ke-108
Penghentian bantuan kemanusiaan dipandang sebagai kemunduran signifikan dalam upaya mengatasi kondisi mengerikan di Gaza, setelah lebih dari 15 bulan konflik. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Prancis: Tak Ada yang Bisa Dikte Paris soal Pengakuan Negara Palestina