Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanyol Serukan Pengakuan Negara Palestina dan Keanggotaan Penuh di PBB

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (Foto: Quds Press)

Rabat, MINA – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengakui negara Palestina dan berupaya memberikan keanggotaan penuh di PBB, serta mengakhiri pendudukan Israel.

Sánchez menyampaikan pernyataan ini saat menghadiri Konferensi Sosialis Internasional, yang diselenggarakan di ibu kota Maroko, Rabat, dari Jumat hingga Ahad. Palestinian Information Center melaporkan.

Ia menekankan pentingnya mencapai “perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah,” dengan menekankan perlunya upaya bersama untuk mengatasi krisis yang meningkat di berbagai belahan dunia, khususnya di Palestina.

Pendudukan Israel harus diakhiri, yang memungkinkan rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dalam kerangka solusi dua negara.” Kata Sánchez.

Baca Juga: Warga Maroko Tuntut Diakhirinya Normalisasi Hubungan dengan Israel

“Kita harus mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan menghentikan pengepungan serta pembatasan terhadap kehidupan warga sipil,” tambahnya.

Organisasi “Sosialis Internasional” terdiri dari partai-partai sosialis dan “demokrasi sosial” dari berbagai negara, yang bertujuan untuk mendukung demokrasi, mengurangi kesenjangan, dan mempromosikan solidaritas untuk mencapai perdamaian dan stabilitas.

Organisasi ini didirikan di Jerman pada tahun 1923 dan didirikan kembali dalam bentuknya saat ini pada tahun 1951, yang saat ini mencakup sekitar 162 partai dan organisasi.

Dengan dukungan AS, Israel telah melakukan kampanye genosida terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 152.000 orang menjadi martir dan terluka, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, bersama dengan 10.000 orang hilang di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, karena pasukan pendudukan Israel mencegah tim penyelamat menolong mereka. []

Baca Juga: Militer Taliban: Afghanistan Butuh Dokter Pria dan Wanita

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lebanon Hadapi Tantangan Layanan Kesehatan Pasca Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda