Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanyol Tolak Gabung dengan Koalisi Melawan Houthi

kurnia - Selasa, 23 Januari 2024 - 01:26 WIB

Selasa, 23 Januari 2024 - 01:26 WIB

9 Views ㅤ

Madrid, MINA – Pemerintah Spanyol kembali menegaskan  tidak akan bergabung dalam koalisi internasional “Operation Prosperity Guardian” untuk melawan Houthi.

Pernyataan tersebut dilontarkan Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menanggapi desakan Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk ikut dalam koalisi melakukan patroli bersama di wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden.

“Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggotanya melakukan operasi militer di wilayah tersebut, namun Spanyol tetap mempertahankan pendirian untuk tidak ikut ambil bagian dalam koalisi pimpinan Amerika itu,” ujar Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles, dilansir dari Alarabiya, Senin (21/1).

Penolakan ini bukan kali pertama yang dilakukan pemerintah Spanyol. Pada Desember tahun kemarin, Spanyol sempat dibujuk untuk masuk ke Operasi Penjaga Kemakmuran tersebut, namun Spanyol menolak tawaran itu.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Tak dijelaskan secara pasti alasan mengapa Spanyol menolak tawaran AS, namun menurut laporan Eugenio Lopez, seorang ekonom Spanyol, ketidakstabilan Laut Merah menjadi salah satu alasannya.

Lopez menilai apabila negaranya ikut bergabung dengan koalisi tersebut maka langkah itu dapat memperburuk konflik dan semakin menimbulkan risiko yang berbahaya bagi perekonomian Spanyol

“Apabila konflik terus memanas, diperkirakan krisis Laut Merah dapat menyebabkan kerugian hingga 135 miliar euro pada perdagangan Spanyol dan Asia. Resiko ini yang mendorong pemerintah Spanyol untuk tidak ingin terlalu terlibat,” jelas Lopez. (T/R/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Ilustrasi (foto: CNBC)
Palestina
Eropa
Eropa
Eropa