Madrid, MINA – Spanyol mengeluarkan kecaman baru terhadap Israel pada hari Senin (22/5), menolak klaim Menteri Keamanan sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, bahwa mereka memiliki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Dalam sebuah pernyataan, Madrid meminta Israel untuk “dengan cermat menghormati status quo tempat-tempat suci” dan agar semua pihak “melakukan segala kemungkinan” untuk menghindari ketegangan baru dan menjaga stabilitas. Anadolu melaporkan, Senin (22/5).
Tiga pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Spanyol semuanya berfokus pada mengutuk Israel, menyerukan negara untuk menghentikan eskalasi kekerasan, dan menghormati hukum internasional pada dua kesempatan lain bulan ini.
Pada hari Ahad (21/5), Ben-Gvir memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Begitu masuk, dia mengklaim kepemilikan Israel atas situs suci tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Beberapa negara, termasuk AS, Turkiye, Prancis, Yordania, Qatar, dan Mesir, juga mengutuk provokasi dan retorika Menteri yang menghasut.
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada hari Senin juga mengecam langkah Ben-Gvir, menyebutnya sebagai “pria yang tidak bertanggung jawab dan fanatik”.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Mereka menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Di bawah pengaturan saat ini, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut hampir setiap hari, tetapi hanya Muslim yang dapat beribadah di sana. (T/R7/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)