Madrid, MINA – Spanyol mengumumkan, Kamis (31/10) bahwa pemerintahnya menolak partisipasi Israel dan perusahaannya untuk berpartisipasi dalam Pameran Pertahanan dan Keamanan Internasional Keempat (FEINDEF), yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota, Madrid tahun 2025.
Menteri Negara Pertahanan Spanyol, Amparo Valcarce , mengatakan, “tidak akan ada partisipasi institusional Israel dalam pameran tersebut.” Quds Press melaporkan.
Dia menambahkan bahwa Madrid berkomitmen terhadap perdamaian dan keamanan di Palestina dan Lebanon, serta menghormati hukum kemanusiaan internasional.
“Pameran Pertahanan dan Keamanan Internasional tidak boleh berdiam diri terhadap masalah ini,” ujarnya.
Baca Juga: Brasil Kecam Keputusan Parlemen Israel yang Melarang UNRWA
Dia menjelaskan bahwa alasan di balik keputusan untuk menolak Israel dari FEINDEF, pameran pertahanan terbesar di Spanyol, adalah “untuk memprotes serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina dan Lebanon.”
Dia menambahkan, keputusan tersebut juga diambil karena tentara Israel menyerang kelompok internasional, termasuk warga Spanyol, di Tepi Barat.
FEINDEF termasuk dalam 10 pameran pertahanan terbesar di dunia, dan akan diadakan di Madrid antara 12 dan 14 Mei 2025, dengan partisipasi lebih dari 400 perusahaan pertahanan di dunia.
Pada hari Selasa (29/10), Madrid juga membatalkan kontrak pembelian amunisi dari perusahaan Israel.
Baca Juga: Pejabat PBB Usulkan Pembekuan Keanggotaan Israel
Kementerian Luar Negeri Spanyol menegaskan, pemerintahnya tetap berkomitmen pada janjinya untuk tidak menjual senjata ke Israel sejak awal konflik bersenjata di wilayah Gaza.
Sebelumnya, pada tanggal 11 Oktober, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta masyarakat internasional untuk berhenti menjual senjata ke Israel.
Kemudian pada tanggal 15 November, PM Sanchez mendesak negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk menanggapi permintaan Spanyol dan Irlandia untuk menangguhkan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota Valencia, Spanyol Dilanda Banjir, Puluhan Tewas