Jakarta, MINA – Sebanyak 20 peserta perwakilan lintas iman dari berbagai wilayah di Indonesia, menghadiri workshop Spiritual Inspired Changemaking Initiative (SICI) di Jakarta pada Jumat hingga Senin, 29 September – 2 Oktober 2023.
Acara yang mengangkat tema ‘Advancing Spiritual Changemakers Community in the Everyone a Changemaker Movement in Indonesia’ ini, terselenggara atas kerjasama Ashoka Indonesia dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah.
Direktur Regional Ashoka Asia Tenggara Nani Zulminarni, sebagai penyelenggara workshop ini, menyampaikan, acara yang berlangsung selama empat hari ini, bertujuan untuk mengajak para perserta lintas iman menjadi para pembaharu, di mana mereka menjadikan iman sebagai landasan dan motivasi untuk membuat perubahan.
Dia mengatakan dalam keterangan tertulisnya diterima MINA, Selasa (3/10), dalam masing-masing komunitas harus memikirkan kolaborasi dengan para pemangku kebijakan lain.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang
“Kita berharap di sini kemudian kita memikirkan bersama kolaborasi di kawasan di mana kita berada. Sekarang masing-masing kan sudah bekerjanya, nah ada tidak kemungkinan berkolaborasi? Misalnya melakukan sesuatu yang terkait dengan Gerakan Changemakers untuk merubah kita, supaya bumi kita tidak semakin panas, dan dengan meng-explore kekuatan-kekuatan spiritual serta keyakinan,” ujar Nani.
Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah Hening Parlan yang berkesempatan hadir secara daring dalam kegiatan SICI 2023 ini menyampaikan terkait strategi kolaborasi.
“Hindari pendekatan yang hanya berfokus pada kepentingan pribadi, karena keterlibatan sejati membutuhkan kolaborasi, yakni dengan cara membangun kepercayaan,” katanya.
Menurut Hening, membangun komunikasi yang baik, konsolidasi, dan partisipasi aktif dalam kegiatan bersama menjadi penting dan tidak bisa dianggap remeh.
Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina
“Daftar hadir bukanlah indikator utama dari keterlibatan, yang penting adalah bagaimana kita mengenal satu sama lain, memahami peran masing-masing, dan membangun kepercayaan,” papar Hening dalam materinya.
Kegiatan SICI setiap harinya diselenggarakan dengan melibatkan peserta berdiskusi secara aktif dan interaktif.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok wilayah yang berdekatan, kemudian merumuskan satu gagasan gerakan perubahan yang akan dilakukan secara berkolaborasi dan bersama-sama.
Hadirnya obsever yang didatangkan langsung dari Filipina menambah semangat peserta dalam berdiskusi, untuk merancang langkah ke depannya guna merawat lingkungan yang terancam akibat dampak dari perubahan iklim.
Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ
Semangat Spiritual sebagai Motivasi Penggerak Perubahan
Rico Gonzale yang merupakan salah satu dari Board Ashoka Filipina dan menjadi salah satu observer dari kegiatan ini menyampaikan bahwa terdapat kesamaan semangat Spiritual di antara para Changemaker Indonesia dan Filipina.
“Ada kesamaan antara Indonesia dan Filipina, di mana para pembaharu atau Changemakers ini mempunyai motivasi internal berupa spiritualitas sebagai penggerak mereka,” katanya.
Rico menyampaikan, melalui workshop SICI, para peserta berkesempatan menemukan orang-orang yang termotivasi untuk melakukan perubahan untuk masa depan.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
“Isu-isu yang berhubungan dengan planet bumi dan iklim, misalnya, sangat penting bagi kita semua, bukan? Karena yang lebih penting itu bukan hanya kebahagiaan kita di masa sekarang saja, tapi juga kebahagiaan untuk masa depan anak-anak kita. Sehingga apapun perbedaan kita, kita jadi termotivasi untuk membangun gerakan perubahan bersama, khususnya untuk mengatasi krisis iklim,” ungkapnya.
Rico juga menambahkan bahwa para peserta perlu mengembangkan kelompok pembuat perubahan atau changemakers, melalui proses refleksi dari ajaran keyakinan atau kepercayaan masing-masing.
“Setiap orang dapat berhenti sejenak, melakukan proses refleksi spiritualnya, untuk menemukan diri mereka sendiri, dan memikirkan perubahan apa yang mampu dilakukannya,” katanya.
Rico sengaja datang langsung dari Manila untuk belajar dari komunitas Spiritual Changemakers di Indonesia dan melihat hal apa yang bisa replikasi ke dalam komunitas Spiritual Changemakers di Filipina.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Komunitas Spiritual Changemakers di Indonesia sendiri terbentuk satu tahun lalu di mana ada 70 perwakilan organisasi lintas iman dari 25 provinsi di Indonesia yang berkomitmen menjadikan spiritualitas mereka sebagai dasar menjadi seorang changemaker untuk melindungi bumi melalui aksi bersama lintas iman. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda