Bandar Lampung, 13 Februari 2016/5 Jumadil Awwal 1437 (MINA) – Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (SQABM) Online adakan Training for Trainer (TfT) Al-Qur’an dengan Metode Tilawati untuk mencetak Duta Al-Qur’an yang akan disebar ke pelosok desa guna memberantas buta baca Al-Qur’an di kalangan masyarakat.
Ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela acara, Wakil Ketua I SQABM Bidang Akademik, Lili Sholehuddin, M.Pd.I mengatakan merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat untuk memberantas buta baca Al-Qur’an.
“Tujuan diadakan tadrib Tilawati ini, mencetak Duta Al-Qur’an yang akan mengedukasi masyarakat yang belum bisa baca Qur’an agar dapat membaca Qur’an dengan baik dan kami akan memfasilitasi,” katanya, Sabtu (13/2).
Program Pelatihan Metode Tilawati yang diadakan pada 13-14 Februari di Ponpes Al-fatah Lampung, merupakan pembekalan bagi para Duta.
Baca Juga: Tanah Longsor di Padang Lawas Sumut Akibatkan Empat Orang Meninggal Dunia
“Acara ini dilangsungkan selama dua hari, untuk bekalan dan dapat dikemas sedemikian rupa agar waktu dua hari ini benar-benar kondusif, efisien dan tepat sasaran. Kaitannya dengan bekal yang akan Mahasiswa bawa ke daerah-daerah untuk mengajarkan Metode Tilawati ini. Rencananya tadrib ini akan diadakan selama satu semester sekali atau minimal satu tahun sekali,” ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, para mahasiswa akan disebar ke berbagai pelosok khususnya daerah Lampung sesuai permintaan masyarakat.
“Sebagai pengabdian kepada masyarakat para Mahasiswa akan diarahkan dalam bentuk PKL ke daerah-daerah untuk awal di Lampung sesuai permintaan masyarakat setempat, atas koordinasi daerah yang menentukan di mana saja mereka ditempatkan,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, Pelatihan ini merpakan tahap awal, ke depan para Duta Al-Qur’an tidak hanya hanya dituntut untuk bisa membaca, tetapi juga menterjemahkan dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki NNT Kembali Erupsi
“Hal ini perlu proses dan membutuhkan waktu yang tidak hanya satu atau dua kali. Mungkin yang ke tiga kalinya baru kita bisa melihat hasil seperti yang direncanakan , yaitu masyarakat bisa membaca Al-Qur’an, yang selama ini tidak bisa menjadi bisa, yang sudah bisa menjadi lancar dan selanjutnya diharapkan tidak hanya sekedar membaca tetapi juga menterjemahkan dan memahami Al-Qur’an dengan baik,” ujar Lili.
Lili memaparkan pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an ini juga merupakan upaya SQABM menanamkan Al-Qur’an kepada masyarakat sehingga tercipta generasi Qur’ani pembebas Masjid Al-Aqsa.
“Tentu semua kegiatan yang kita bangun mengarah pada pembebasan Al-Aqsa. Al-Qur’an itu berbicara tidak terlepas dari bagaimana Al-Aqsa itu dapat kembali dikuasai muslimin. Inti persoalan dunia itu ada pada Al-Aqsa , dan orang yang bisa membebaskan Al-Aqsa itu adalah orang yang faham Al-Quran. Sebab tanpa Al Quran sangat tidak mungkin untuk membebaskan Al-Aqsa, dan dalam hal ini Shuffah Qur’an Abdullah bin Mas’ud (SQABM) online sangat linier dengan pembebasan Al-Aqsa itu dengan mempersiapkan diri ke arah sana,” ujarnya.
SQABM merupakan Sekolah Tinggi yang bertujuan menghasilkan penghafal dan pengamal Al-Qur’an di tengah-tengah keluarga Muslim dan masyarakat dunia. Dengan adanya SQABM diharapkan tercetak kader-kader penegak dan penggalang kesatuan ummat Islam sebagai ummatan wahidah.
Baca Juga: Gunung Dempo Erupsi, Warga Tetap Beraktifitas Normal
SQABM bekerjasama dengan Pengelola Belajar Al-Qur’an Metode Tilawati, Ustadz Muhammad Daiman asal Kalimantan Timur memberikan pembelajaran Al-Qur’an dengan cepat dan mudah. (L/ism/sfh/K08/R02).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis