Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SQABM Gelar Ceramah Umum Zakat, Hadirkan Dua Doktor Asal Sudan

Nur Hadis - Ahad, 3 Juni 2018 - 14:13 WIB

Ahad, 3 Juni 2018 - 14:13 WIB

6 Views

Bandar Lampung, MINA – Perguruan Tinggi Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) menggelar Ceramah Umum tentang zakat dengan tema, “Membangkitkan Kesadaran Menunaikan Zakat Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Umat”.

Ceramah Umum yang digelar Ahad, (3/6), di Masjid An-Nubuwwah, Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, masjid terbesar di Lampung ini menghadirkan pakar zakat dari Sudan, Dr. Abdellah Muhamed Ahmad Abdalla Nimir dan Dr. Tageldin Ahmed Saeed Abbas, Ketua SQABM, Dudin Shobaruddin, MA, sedangkan Ketua Baznas Lampung, Ir. H  Mahfudz Santoso, MM berhalangan hadir.

Acara ini dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari para Amir, Amil Zakat, para Aghniya (orang kaya), mahasiswa dan masyarakat umum.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Pembina SQABM, Prof. Dr. Arifien Bratawinata, M.Agr dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dr. Lili Sholehuddin berharap kegiatan ini dapat menciptakan inovasi serta memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya khususnya bidang ekonomi.

Arifien juga mengatakan Islam punya konsep normatif untuk mengatur kehidupan ekonomi Umat Islam.

“Tidak ada teori khusus dalam Islam untuk mengatur ekonomi sebagaimana ekonomi kapitalis, namun ajaran Islam mempunyai konsep yang normatif yang digunakan untuk mengatur kehidupan umat seperti larangan riba, penguasaan harta, pekerjaan, dan penguasaan atas kerjasama dengan orang banyak,” katanya.

Sementara, pembicara Abdellah Muhamed Ahmad Abdalla Nimir dalam pemaparannya menekankan agar zakat dikumpulkan kepada Ulil Amri.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Dengan dikumpulkan ke Ulil Amri dapat dipastikan zakat tersebut akan sampai kepada yang berhak menerimanya,” katanya.

Karenanya para amir harus mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengumpulkan zakat dari para muzakki.

Pembicara kedua, Tageldin Ahmed Saeed Abbas mengatakan zakat merupakan tiang utama dalam kesejahteraan Islam.

“Maka siapa yang menerima zakat padahal dia orang yang kaya, maka ia telah berdosa,” katanya. (L/B01/P1).

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Feature
Afrika
Afrika