Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani: Negara Perhatikan Keuangan Sosial Islam Masa Pandemi

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 4 Desember 2021 - 09:36 WIB

Sabtu, 4 Desember 2021 - 09:36 WIB

10 Views

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani.(Foto: Kemenkeu)

Jakarta, MINA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani, mengatakan negara melalui alokasi APBN di masa Pandemi Covid-19 sangat memperhatikan keuangan sosial Islam dan perlunya terobosan baru.

Menurutnya, hal ini bertujuan untuk penguatan keuangan sosial Islam yang dikolaborasikan dengan Kementerian Keuangan sebagai bendahara dan pengelolaan keuangan negara.

“Untuk itu, Kemenkeu membuka diri menerima pemikiran-pemikiran semisal penguatan Baznas dan BWI ke dalam kordinasi Kemenkeu yang tentu memerlukan koordinasi berbagai macam pihak terutama DSN-MUI,” kata dia saat menjadi narasumber dalam Ijtima Sanawi 2021 yang mengusung tema: Penguatan Ekonomi Syariah melalui Digitalisasi dan Integrasi Dana Komersial dan Dana Sosial Islam”. Dikutip dari MUI Digital Sabtu (4/12).

Lebih lanjut, dia mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia mendorong terjadinya digitalisasi atau transformasi ke ekonomi digital dan teknologi digital.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Ia menambahkan, tema yang diusung dalam kegiatan ini sangat relevan. Sebab, kata dia, digitalisasi dan integrasi dana komersial, dan dana sosial bagian dari berbagai kegiatan yang dilakukan Pemerintah dalam hal ini Kemenkeu.

Indonesia yang masih diterpa oleh pandemi Covid-19, lanjut Sri, membutuhkan langkah-langkah extra ordinary. Saat adanya varian delta Covid-19 di Indonesia, kinerja keuangan sangat dipengaruhi varian delta tersebut.

“Sekarang ini, di pengujung 2021, muncul kembali varian baru yaitu omicron,” imbuhnya.

Dia berharap,  varian ini dapat ditangani secara efektif tanpa meninggalkan korban manusia dan korban dari sisi perekenomian.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Untuk menangani pandemi Covid-19, pemerintah masih bergantung pada APBN, maupun pendanaan dana sosial.

“Banyak pengeluaran yang difokuskan pada bidang kesehatan, bidang usaha kecil menengah, dan bantuan sosial kepada masyarakat,” ujarnya.
Hal ini juga sesuai dengan maqashid syariah, untuk mampu mengedepankan skala prioritas berdasarkan kemaslahatan umat, imbuhnya.

“Kita harus menggunakan instrument dan poros kita untuk di prioritaskan kembali. Di dalam kerangka pemulihan ekonomi, kita akan menggunakan APBN sebagai instrumen untuk memulihkan ekonomi,” tuturnya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Amerika
MINA Preneur