Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah program studi Komuninaksi Penyiaran Islam (KPI) menggelar Stadium General dengan tema “Dai dan Jurnalis Cerdas di Era Milenial”, Sabtu (10/9).
Hadir sebagai narasumber yaitu Arief Rahman selaku Pimpinan Kantor Berita MINA dan Yumarsono Muhyi sebagai pakar IT atau Digital Marketing Expert.
Ketua STAI Al-Fatah, Ahmad Soleh dalam sambutannya mengatakan bahwa lulusan Komunikasi Penyiaran Islam saat ini harus memperdalam dunia digital.
“Saat ini kita tidak boleh lagi berfikir manual, semua harus berfikir digital. Karena ini sudah eranya, supaya kita bisa menyampaikan kebaikan-kebaikan lebih luas lagi,” katanya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Menurutnya, era saat ini mau tidak mau harus melek teknologi. Seperti kata pepatah, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali.
Ia berharap, mahasiswa STAI Al-Fatah harus bisa lebih mandiri di era saat ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada narasumber karena telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam acara ini.
Sementara itu, Arief Rahman turut menyampaikan bahwa pentingnya literasi digital. Literasi digital adalah media massa.
“Jangan lupakan sejarah, literasi digital adalah media massa. Dalam berjihad bil qalam di era digital kita perlu semangat, untuk bagaimana kita mengenal seluk beluk digital,” ujarnya.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“STAI Al-Fatah adalah wadah untuk membentuk jurnalis-jurnalis yang bisa mengubah beradaban. Karena menulis adalah awal dari peradaban. STAI Al-Fatah sebagai partner Kantor Berita MINA harus bisa meningkatkan kualitas diri terutama mahasiswanya,” tambahnya.
Kemudian, Yumarsono Muhyi juga menyampaikan bahwa digital saat ini harus bisa menjadikan sarana kita untuk berjihad.
“Semua kebaikan dan keburukan di zaman ini adalah by design. Bagaimana kita berjihad menggunakan Hp (digital), dan mulai mengubah yang awalnya konsumen menjadi produsen,” ucapnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa, agar bisa memanfaatkan media sosial sebagai wadah dalam menyampaikan narasi di era digital.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
“Maka mulailah bernarasi di media sosial. Di zaman digital saat ini kita harus memiliki branding,” katanya. (L/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan