Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf Ahli Menkominfo: HP Digunakan Untuk Penyebaran Hoaks

hafidzh nai - Jumat, 18 Januari 2019 - 23:05 WIB

Jumat, 18 Januari 2019 - 23:05 WIB

12 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof. Henri Subiakto mengatakan, banyak orang di zaman ini lebih memanfaatkan handphone (HP) sebagai alat untuk menyerang orang lain dengan cara menyebarkan berita bohong atau hoaks.

“Sayangnya HP dipakai sebagai weaponing sentence (alat untuk perang), apa yang terjadi? Dalam buku-buku politik yang terbaru, konsultan-konsultan politik menganggap bahwa hoaks itu sudah menjadi bagian dari political game (permainan politik). Jadi kalau kita ngomong politik di era digital itu memang ya hoaks,” ucap Henri dalam acara bedah buku di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (18/1).

Buku yang dibedah berjudul Prahara Suriah yang ditulis oleh Dina Y. Sulaeman.

Henri  menyatakan hoaks dalam konteks Negara Indonesia merupakan kabar bohong yang selalu mengelabui dan memunculkan keonaran,  menyerang pihak-pihak tertentu baik individu maupun kelompok.

Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa

“Di Indonesia, hoaks adalah kabar bohong yang mengelabuhi dan memunculkan keonaran,” katanya.

Menurutnya, penyebaran hoaks saat ini sangat cepat, sebab di zaman ini orang menggunakan media sosial seperti WhatsApp (WA), Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya sebagai alat untuk menyebarkan hoaks.

Dan dia juga mengatakan bahwa penyebaran hoaks yang paling banyak dan cepat adalah lewat grup-grup WA.

Henri menegaskan jangan sampai kita menjadi korban hoaks sehingga kita membenci dan memusuhi seseorang.

Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa

Dia juga menghimbau kepada orang-orang yang berpendidikan agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang viral dan tidak jelas sumbernya.

“Sampean masih cemas, benci termasuk juga sering ingin memusuhi orang, berarti sampean korban hoaks,” pungkasnya.

Henri mengatakan hoaks ini tidak hanya di Indonesia saja tapi juga terjadi di berbagai negara, dan hoaks itu sudah menjadi bagian dari permainan politik di era digital. “Kalau orang sudah ngomong politik di era digital, memang banyak yang menggunakan hoaks,” katanya. (L/Haf/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H

 

Rekomendasi untuk Anda