Staf CNN Pecah Akibat Bias Beritakan Perang Gaza

Kantor pusat CNN pada 05 September 2023 di Atlanta, Georgia. (Photo: Kevin Dietsch/Getty Images)

, – Portal Berita Amerika, , dituduh menyiarkan laporan yang bias mengenai perang yang sedang berlangsung di , mendukung narasi Israel sambil menekan suara-suara . Demikian dikutip dari Memo, Rabu, (7/2).

Menurut laporan surat kabar Inggris, The Guardian, enam jurnalis dari ruang redaksi CNN di Amerika Serikat dan internasional mengungkapkan bahwa manajemen baru dan proses editorial portal berita tersebut yang condong ke arah narasi pro-Israel telah menyebabkan “malapraktik jurnalistik”.

Para jurnalis yang tidak disebutkan namanya menguraikan beberapa poin dalam surat kabar tersebut sebagai bukti bias CNN, termasuk kurangnya wawancara yang dilakukan dengan anggota sejak kelompok Perlawanan Palestina melakukan serangan pada tanggal 7 Oktober di wilayah Palestina yang dikuasai Israel di sekitar , mengutip begitu saja statemen dari pihak pendudukan Israel, sekaligus membatasi kutipan statemen dari pejabat Hamas.

Baca Juga:  Fenomena Masyarakat Barat Dukung Palestina

Sumber-sumber tersebut menyoroti perbedaan mencolok dalam pemberitaan CNN Internasional dan saluran CNN domestik di AS, di mana saluran CNN tampaknya menunjukkan “pelaporan yang sangat keras oleh para koresponden di lapangan” sedangkan saluran CNN “dipinggirkan oleh wawancara berjam-jam dengan para pejabat Israel dan pendukung perang di Gaza yang diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat mereka, seringkali tidak mendapat tantangan dan terkadang presenter memberikan pernyataan yang mendukung”.

Liputan juga dilaporkan sangat dipengaruhi oleh kekuatan eksternal sebelum dipublikasikan atau disiarkan, seperti kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari biro CNN di Yerusalem yang diduga melakukan penyaringan ketat atas konten tersebut.

“Banyak yang mendorong agar lebih banyak konten dari Gaza disiagakan dan disiarkan”, kata salah satu sumber jurnalistik. “Pada saat laporan-laporan ini sampai ke Yerusalem dan ditayangkan di TV atau halaman beranda, perubahan-perubahan penting mulai dari penggunaan bahasa yang tidak tepat hingga ketidaktahuan akan berita-berita penting memastikan bahwa hampir setiap laporan, betapapun buruknya, membebaskan Israel dari kesalahannya.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu, Asal Mula Nama Palestina

Dugaan pengaruh Israel terhadap liputan CNN, setidaknya dalam beberapa bulan terakhir dilaporkan secara signifikan disebabkan oleh penunjukan CEO dan pemimpin redaksi CNN yang baru, Mark Thompson, hanya dua hari setelah operasi Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Menurut laporan Guardian, Thompson, mantan CEO New York Times dan mantan direktur jenderal BBC telah berkali-kali berada di bawah tekanan dan pengaruh pendudukan Israel, salah satu contohnya adalah pemecatan koresponden BBC dari pos Yerusalem pada tahun 2005, dilaporkan karena tekanan langsung dari Tel Aviv.

Dengan kebijakan editorial pro-Israel di CNN yang ditetapkan oleh eksekutif baru perusahaan tersebut, staf portal berita tersebut dilaporkan terpecah belah mengenai keadaan liputannya yang bias.

Baca Juga:  Gaza Bantah AS dan Israel tentang Peningkatan Bantuan Kemanusiaan

Seorang jurnalis menyebutnya sebagai “perpecahan” dalam jaringan tersebut, yang mengingatkan kita pada perpecahan internal terkait narasi saluran-saluran pro-pemerintah Amerika setelah serangan 9/11. “Ada banyak perselisihan internal dan perbedaan pendapat. Beberapa orang ingin keluar”.

Jurnalis lain mengungkapkan bahwa “staf senior yang tidak setuju dengan status quo bertengkar dengan para eksekutif yang memberikan perintah, mempertanyakan bagaimana kita dapat menyampaikan cerita secara efektif dengan adanya arahan yang membatasi”. (T/B03/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.