Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

STAF UNIFIL TERSANGKA MATA-MATA ISRAEL

Rudi Hendrik - Kamis, 12 November 2015 - 04:17 WIB

Kamis, 12 November 2015 - 04:17 WIB

492 Views

Penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan, UNIFIL. (Foto: Nahar Net)

UNIFIL-300x200.jpg" alt="Penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan, UNIFIL. (Foto: Dok. Nahar Net)" width="300" height="200" /> Penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan, UNIFIL. (Foto: Dok. Nahar Net)

Beirut, 30 Muharram 1437/12 November 2015 (MINA) – Penjaga perdamaian PBB di selatan Lebanon, UNIFIL, pada Rabu (11/11) menyerahkan seorang staf lokal lama kepada pemerintah Lebanon yang menuduhnya sebagai mata-mata Israel.

Warga Lebanon yang pernah bekerja di lembaga PBB, UNIFIL, selama lebih 20 tahun itu adalah di antara tiga orang yang dituduh sebagai mata-mata untuk Israel.

Pada Ahad lalu, pemerintah Lebanon mengatakan, mereka telah menangkap tiga tersangka, seorang pria Suriah dan isteri Lebanon-nya serta seorang pria Lebanon, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dalam sebuah pernyataan resmi Rabu, UNIFIL mengatakan akan terus memberikan bantuan yang diperlukan untuk memfasilitasi investigasi oleh Pemerintah Lebanon.

Baca Juga: Negara-Negara Arab Kecam Pernyataan ‘Israel Raya’ Netanyahu

Pada Ahad lalu, layanan Keamanan Umum Lebanon mengumumkan telah menangkap seorang dari “jaringan mata-mata”.

Pengumuman itu menuduh tiga orang tersangka mengumpulkan informasi tentang individu, keamanan dan sasaran militer di Lebanon.

Lebanon dan Israel secara teknis masih dalam keadaan perang, di mana pertempuran sesekali terjadi di perbatasan dalam masa gencatan senjata.

UNIFIL di Lebanon bertugas memonitor perbatasan dan memiliki kekuatan sekitar 10.000 orang pasukan penjaga perdamaian internasional.

Baca Juga: AS, Israel, dan Suriah akan Bertemu di Paris Bahas Bantuan Sweida

UNIFIL juga mempekerjakan banyak staf lokal yang berperan non-penjaga perdamaian.

Pada tahun 2006, Hizbullah Lebanon terlibat perang selama sebulan dengan Israel yang menghancurkan sebagian dari Lebanon.

Konflik menewaskan lebih 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 160 warga Israel, sebagian besar mereka tentara.

Antara April 2009 hingga 2014, pemerintah Lebanon telah menahan lebih 100 orang yang dituduh menjadi mata-mata Israel, kebanyakan dari mereka anggota pasukan atau karyawan telekomunikasi. (T/P001/P2)

Baca Juga: Perusahaan Pelayaran Saudi Bantah Kirim Senjata ke Israel

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Yaman Luncurkan Rudal ke Israel, Sirene Berbunyi di Pusat-Pusat Kota

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Internasional