Bogor, MINA – Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, menyelenggarakan Diskusi Stop Kolonialisme, menandai 100 tahun Deklarasi Balfour, di Aula Kampus lantai II, pada Kamis sore (2/11).
Dalam pemaparannya, Ali Farkhan Tsani, Pembina Pers Mahasiswa STAI Al-Fatah mengatakan, Deklarasi Balfour 2 November 1917 menjadi awal dari kolonialisme yang dilegalkan, mengakibatkan Palestina terjajah.
“Bagaimana mungkin Inggris kala itu yang bukan pemilik sah tanah Palestina melalui secarik surat Balfour menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi yang juga bukan pemiliknya,” ujar Ali Farkhan, yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Menurutnya, berawal dari Balfour itulah, bangsa Yahudi dari daratan Eropa dan Amerika berbondong-bondong menyerbu tanah Palestina, atas fasilitas dan perlindungan Inggris.
“Sementara persatuan umat Islam dalam negeri kekhilafahan Turki Utsmani dipecah-belah dan diprovokasi untuk memberontak. Akibatnya, Yahudi dengan leluasa menguasai Palestina dan mengusir secara bergelombang warga setempat,” lanjut Duta Al-Quds tersebut.
Ia menekankan kepada kaum Muslimin saat ini untuk terus-menerus mendukung kembalinya hak-hak dasar Palestina atas tanah airnya sendiri.
Apalagi saat ini rekonsiliasi nasional Palestina semakin erat dalam perjuangan mereka.
Pada acara serupa, diluncurkan secara resmi kegiatan Lembaga Pers Mahasiswa STAI Al-Fatah Bogor dengan Ansaf Muarif Gunawan sebagai Ketuanya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan meliputi penerbitan website pers mahasiswa dengan alamat website www.akademika.info, penerbitan Majalah Dinding Kampus AKADEMIKA, Penerbitan Majalah Cetak, serta Penyiaran Radio dan TV Streaming. (L/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)