Khartoum, MINA – Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Indonesia sekaligus Pembina Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Al-Fatah) Imaam Yakhsyallah Mansur mengadakan Pertemuan dengan Ketua Institut Ilmu Zakat Sudan Dr. Sidiq Ahmad Abdurrahim.
Pertemuan yang digelar di kantor utama Institut Ilmu Zakat di Ibu kota Khartoum, Ahad (31/3) itu sekaligus melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama antara STAI Al-Fatah Indonesia dengan Institut Ilmu Zakat Sudan.
Menurut Imaam Yakhsyallah, masalah Zakat adalah masalah yang masih kurang diperhatikan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
“Melalui kerjasama inilah pimpinan STAI Al-Fatah berharap agar ilmu zakat ini segera berkembang dan menjadi perhatian terutama oleh masyarakat di Indonesia, khususnya ruang lingkup Al-Fatah,” kata Imaam Yakhsyallah.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa unsur yang ada di Dewan Zakat Nasional seperti bagian keuangan dan lainnya.
Sedangkan dari rombongan Indonesia yang dipimpin KH. Yakhsyallahu Mansur, yakni Ustaz Dudin Shobarudin sebagai Ketua Sekolah Tinggi Suffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud Lampung (SQABM) dan Ustaz Arif Hizbullah sebagai Ketua Ponpes Al-Fatah Maos Cilacap, Jawa Tengah.
Rombongan Ponpes Al-Fatah ini dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman (MOU) kerjasama terbaru dengan beberapa universitas di Sudan.
Sebelumnya pada November 2016 lalu, Imaam Yakhsyallah Mansur selaku Pembina Ponpes Al-Fatah mengirimkan dua delegasinya ke Institut Ilmu Zakat Sudan untuk melakukan studi banding dan penandatanganan kerjasama pendidikan antar kedua lembaga di bidang zakat.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Pondok Pesantren Al-Fatah sudah banyak mengirim santrinya untuk melanjutkan pendidikan di universitas Sudan. Lembaga pendidikan ini sebelumnya sudah menjalin MoU dengan beberapa universitas di negara itu.(L/K02/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20