Cileungsi, Bogor, MINA – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) di Gedung H Muhyiddin Hamidy, Ponpes Al-Fatah, Cileungsi, Selasa (18/8).
Pembina Utama Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Indonesia sekaligus Pembina Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI Al-Fatah) Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, ini adalah kerja sama yang kedua kalinya dengan Majelis Ukhuwah Pusat yang membawahi UAR tetapi dengan cara formal tujuannya untuk menghidupkan kembali kegiatan STAI Al-Fatah.
“Sebab, dahulu STAI Al-Fatah pernah kekurangan murid, maka kami usul kepada Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy (alm) untuk mengadakan tadrib ukhuwah mujahid elit (Jilid) ternyata program tersebut menyelamatkan STAI Al-Fatah,” kata Imaam.
Ia berharap mudah-mudahan majelis ukhuwah mendukung program-program STAI Al-Fatah.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Sementara Ketua STAI Al-Fatah Ahmad Soleh mengatakan, pihaknya sangat terbuka dan ingin membantu memberikan sinergi dalam mewujudkan misi-misi kader dakwah yang begitu besar dan luas.
“Ke depan kami juga akan membuka dan bekerja sama dengan Aqsa Working Group (AWG), dan Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluan Islam (LBIPI),” imbuhnya.
Menurutnya, kearsipan program-program yang dilakukan STAI Al-Fatah sangat diperlukan.
“Semua program harus terbaca dan terdukomentasi. Kami berharap bisa bekerja sama dengan setiap majelis-majelis di Jamaah Muslimin (Hizbullah),” tambah Ahso sapan akrab Ahmad Soleh.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ketua Koordinator UAR Pusat, Bustamin Utje mengatakan, kerjasama ini bisa berjalan kalau semua pihak mendukungnya.
“Karenanya kami harapkan dengan adanya kesepakatan ini, STAI Al-Fatah semakin eksis, ” kata Bustamin. (L/R8/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru