Terdorong oleh rasa syukur atas karunia yang Allah berikan kepada ummat Islam dan dunia dengan berkah bulan suci Ramadan 1437 Hijriah, Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan pernyataan sebagai berikut :
Pertama, dengan kasih sayang-Nya yang amat besar, Allah Subhanahu wa Ta’ala mendidik manusia melalui puasa dan ibadah lain selama Ramadan untuk menjadi orang yang bertaqwa yaitu derajat paling mulia sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kedua, dengan berbekal taqwa tersebut, setiap pribadi Muslim melanjutkan kehidupannya selepas Ramadan menjadi lebih baik daripada sebelumnya, demikian seterusnya, tahun berganti tahun. Orang yang bertaqwa semakin mampu hidup bertauhid dengan membangun kedekatan yang signifikan kepada Allah Ta’ala setiap waktu. Mereka terbebaskan dari ketergantungan kepada tuhan-tuhan selain Allah yang bisa melemahkan hati dan mengerdilkan jiwa sehingga hidup diliputi rasa takut dan kesedihan.
Hati mereka dipenuhi keyakinan kepada Allah, kebahagiaan sebagai hamba, rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia serta berkomitmen untuk berbuat yang terbaik dan menjauhkan diri dari kedurhakaan di sisa usianya.
Keyakinan mereka demikian utuh seperti yang digambarkan Al-Quran :
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kepada kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah 51).
Ketiga, di penghujung Ramadan 1437 Hijriah ini kami ingin mengajak kaum Muslimin untuk mengejawantahkan nilai dan semangat taqwa dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai amal perbuatan dan kerja nyata untuk membangun dunia dan membebaskan umat manusia dari rasa takut, kesedihan, kelaparan, kebodohan, ketidakadilan, kekerasan, dan penjajahan.
Oleh karena itu, kiranya hal-hal berikut dapat menjadi agenda prioritas untuk dikerjakan setelah Ramadan:
- Memantapkan pemuliaan Al-Qur’an sebagaimana dilakukan sepanjang bulan Ramadan dengan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Meningkatkan upaya membawa kaum Muslimin dari belenggu iliterasi dan kebodohan melalui pendidikan yang berkualitas di mulai dari keluarga dan komunitas Muslim berbasis akhlaqul karimah.
- Meningkatkan upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat Islam sesuai tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah di antaranya dengan membangun komunikasi yang lebih konstruktif di antara berbagai unsur Muslimin dan umat manusia untuk menutup semua potensi konflik serta membangun ketahanan terhadap berbagai serangan dari dalam dan luar yang mengarah kepada perpecahan;
- Meningkatkan upaya untuk membela setiap kepentingan Islam dan Muslimin terutama Muslim minoritas yang tertindas seperti di Myanmar, Thailand, Filipina, serta negara-negara di Eropa dan Amerika;
- Secara khusus memberikan perhatian serius dan bantuan nyata terhadap persoalan Muslimin di Suriah, Palestina, dan Irak serta negara-negara Timur Tengah lainnya yang sedang dilanda berbagai fitnah. Bantuan hendaknya diarahkan tidak saja untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang memilukan namun juga mencari jalan keluar bagi krisis kepemimpinan dan krisis multi-dimensi di Jazirah Arab;
- Membangun kesejahteraan umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya dengan taawun alal birri wat taqwa (saling menasehati dalam kebaikan dan taqwa) dan menghindari penindasan manusia atas manusia yang lain.
- Mendayagunakan kekuatan media untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman Muslimin serta demi tegaknya keadilan, kedamaian dan ketertiban dunia.
Hanya kepada Allah kita berharap dan bertawakkal. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin di mana saja berada untuk terbebaskan dari segala bentuk fitnah dan kemudian mampu memimpin dunia serta mengembalikannya kepada keadilan dan kedamaian sejati, amiin.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Jakarta, 27 Ramadan 1437/ 2 Juli 2016
Imaamul Muslimin
Yaksyallah Mansur |
(R03/P2)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)