Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status Gunung Slamet Naik Jadi Waspada

Zaenal Muttaqin - Sabtu, 10 Agustus 2019 - 04:29 WIB

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 04:29 WIB

4 Views

Brebes, MINA – Status Gunung Slamet di Jawa Tengah naik dari Level I atau normal menjadi Level II atau Waspada sejak Jumat (9/8).

Stastusnya dinaikkan berdasarkan pemantauan tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), terjadi peningkatan aktivitas secara kegempaan dan deformasi yang cukup signifikan di Gunung Slamet, meski secara visual belum teramati adanya gejala erupsi.

“Potensi erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulisnya yang dikirim kepada Bupati Brebes, Jawa Tengah.

Disebutkan dalam keterangan itu, rekaman kegempaan dalam periode yang sama didominasi oleh gempa embusan dan tektonik selama Juni hingga 8 Agustus 2019 telah tercatat 5.1511 kali gempa embusan, lima kali gempa tektonik lokal dan 17 kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Pada akhir Juli 2019 juga terekam adanya getaran tremor dengan amplitudo maksimum 0,5–2 mm. Getaran Tremor ini masih terjadi hingga saat pelaporan. Energi kegempaan terdeteksi meningkat, secara gradual.

Disebutkan pula, pengukuran jarak miring dengan metode EDM berfluktuasi dan berada pada pola datar. Sedangkan pengukuran ungkitan dengan tiltmeter terdeteksi adanya penggembungan muali akhir Juli 2019.

Sementara pengukuran suhu mata air panas pada tiga lokasi menunjukkan nilai 44,8 hingga 50,8°C. Nilai ini pada pengamatan jangka panjang berfluktuasi dan menunjukkan kecenderungan naik dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya.

“Bahaya yang bisa terjadi pada gunung Slamet saat ini adalah erupsi magmatik yang menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 Km, atau erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas,” katanya.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Dalam status Waspada ini diingatkan agar masyarakat atau pengunjung tidak berada atau beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten diminta agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Gunung Slamet merupakan gunung api strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncak 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara administratif gunung Slamet masuk ke dalam lima wilayah yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Berdasar catatan PVMBG, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet terakhir terjadi pada Maret hingga Agustus 2014, berupa kenaikkan aktivitas diikuti erupsi menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah. (L/B05/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Rekomendasi untuk Anda