Jakarta, MINA – Sekolah Tinggi Ilmu Fikih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra) meluncurkan gerakan menulis bagi santri, yaitu santri-menulis/">Gerakan Santri Menulis (GESAM), bersamaan dengan pelaksanaan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar untuk Santri dan Mahasiswa (PJTD-SM) STIF Syentra pada tanggal 19-21 Agustus 2017, diikuti 130 santri dan mahasiswa.
“Kita telah umum mendengar terma siswa menulis, mahasiswa menulis. Tetapi bagi santri, justru terma menulis itu jarang sekali kita dengar dipadankan dengan terma santri,” ucap Siti Haniatunnisa selaku Ketua STIF Syentra yang berlokasi di Tanara, Serang – Banten (20/8).
Oleh karena itu, peluncuran GESAM sebagai sebuah gerakan, memiliki nuansa strategis di ranahnya, Siti Haniatunnis yang biasa disapa Ibu Hani mengungkapkan harapan pada gerakan ini agar santri Pesantren Syentra dan mahasiswa STIF Syentra dapat mengekpresikan ide, gagasan, pendapat dan publikasi kegiatan positif ke dalam sebuah media jurnalistik sebagai bentuk syi’ar.
“Harapan kami gerakan ini dapat menulari pesantren dan komunitas lainnya terutama mendorong agar ayo santri menulis,” ujarnya sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Mengenai PJTD SM dan launching GESAM, STIF Syentra menghadirkan Mohammad Antoni sebagai Pemateri Utama yang juga turut memberi masukan mengenai konsep, materi dan output pelatihan serta konsep GESAM.
Mohammad Antoni adalah wartawan senior di Indonesia, dia saat ini bekerja di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA. Dalam karirnya dia telah mengunjungi puluhan negara di dunia dalam pekerjaan kejurnalisan, maupun dalam rangka diundang sebagai pembicara.
Pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi Berita Luar Negeri ANTARA (2008-2013) dan Kepala ANTARA di Batam dan Singapura (1992-1999). Saat ini dia aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan menjabat sebagai Ketua Umum di Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Sekretaris Jendral di Bumi Putera Indegious Movement, serta terlibat aktif pada Center for South East Asian Studies (CSEAS).
Antoni ketika menyampaikan materi kepada santri dan mahasiswa yang sangat energik dan antusias, begitu menginginkan dan mendorong, ayo santri menulis.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Antoni mendukung penuh gerakan ini di mana santri dan mahasiswa akan terlibat aktif dalam GESAM. “Saya akan ikut memantau keberlangsungan santri dan mahasiswa dalam GESAM, ke depan saya akan aktif mendorong santri dan mahasiswa berkembang dalam bidang kepenulisan dan memberi masukan bagi perkembangan media GESAM,” katanya.
Selain prakarsa Ibu Hani dan keterlibatan Antoni, turut pula terlibat Kholidah Tamami, Siti Hannah, Muhammad Iqbal, Ahmad Saupi, dan Fatimah. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Tenaga Administrasi STIF Syentra dan pihak-pihak lain juga mempunyai peran membantu pelaksanan Peluncuran GESAM dan PJTD-SM.
Seluruh keterlibatan tersebut mempunyai satu visi yang sama, yaitu agar santri dan atau mahasiswa dapat sadar dan terbuka atas betapa penting literasi dan peran GESAM sebagai sebuah gerakan.
“GESAM adalah sebuah gerakan awal dari kalangan santri, kami sangat berharap GESAM ini mendorong santri agar dapat menulis dalam berbagai media cetak, online maupun visual dan audiovisual, kini sudah saatnya santri menjadi Jurnalis Muslim dan terlibat dalam persoalan keumatan,” kata Kholidah Tamami saat itu memberi materi Tajuk Rencana dan Jenis Rubrikasi . (R/R01/RS2)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Mi’raj News Agency (MINA)