Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISA-ABM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kedutaan Besar Palestina untuk peluang beasiswa bagi mahasiswa Palestina yang ingin berkuliah di STISA-ABM.
Ketua STISA-ABM, Dudin Shobaruddin, saat diwawancarai MINA usai Seminar Internasional yang digelar oleh STISA-ABM, memperingati Dies Natalis 10, Senin (11/12) mengatakan, sejak ditandatanganinya MoU ini beasiswa yang diperuntukkan untuk mahasiswa Palestina juga sudah mulai berlaku.
“Jika ada mahasiswa Palestina yang ingin berkuliah di STISA-ABM tentu akan kami terima dengan baik,” ungkapnya.
Dudin memaparkan, beasiswa bagi mahasiswa asal Palestina ini nantinya akan meliputi Uang Kuliah Tunggal (UKT),dan biaya hidup selama berkuliah di STISA-ABM.
Baca Juga: Kemenkes: Indonesia Tetap Aman, Waspadai Lonjakan COVID-19 di Luar Negeri
“Adapun untuk sumber dananya akan kita upayakan melalui kerjasama dengan NGO peduli Palestina termasuk AWG dan juga instansi pemerintah di Provinsi Lampung,” katanya.
Di Lampung sendiri sudah ada 5 orang mahasiswa asal Palestina yang telah menyelesaikan studinya di Universitas Lampung melalui program beasiswa yang diupayakan oleh Kedutaan Besar Palestina bersama Aqsa Working Group (AWG).
STISA-ABM merupakan Sekolah Tinggi yang berbasis online, bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Lampung Selatan yang diresmikan pada 10 Muharram 1435 H atau 19 November 2013. (L/chy/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia-Kanada Perkuat Kerja Sama Beasiswa di Universitas McGill