Al-Muhajirun, MINA – Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM) menjamin lulusannya memiliki keunggulan hadidz Al-Qur’an dengan bersanad (memiliki jalur keilmuwan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam).
Hal itu disampaikan ketua STISA-ABM, Ust Dudin Shabaruddin dalam wawancara eksklusif Bersama wartawan MINA, Ahad (12/3).
STISA-ABM memiliki visi menjadi lembaga tinggi unggulan berbasis Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya tegaknya syariat Islam yang rahmatan lil ’alamin serta menghasilkan cendekiawan Muslim yang berkualitas, berilmu dan berakhlaqul karimah.
Ust Dudin juga menyampaikan, lembaganya konsisten membekali ilmu agama yang wasathan, tidak berfaham ekstrem, juga tidak liberal. Tetapi sebagaimana ciri khas Islam, menebarkan kasih sayang kepada siapa saja, tanpa membedakan suku,ras golongan dan sekat-sekat lainnya.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
STISA-ABM sudah meluluskan alumni yang semuanya diserap oleh masyarakat. “Para alumni memiliki peran penting dalam masyarakat tempat mereka tinggal. Ada juga yang menjadi pimpinan Lembaga Pendidikan, hingga di pemerintahan,” ungkapnya.
Lulusan dengan keunggulan hafidz bersanad memang jarang ditemui di antara perguruan tinggi di Indonesia.
Para dosen STISA-ABM merupakan pengajar dari Gaza, Palestina, Mesir, Maroko dan negara Arab lainnya. Sementara para dosen Indonesia kebanyakan lulusan Timur Tengah.
STISA-ABM merupakan lembaga pendidikan yang berbasis online, bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Lampung Selatan, diresmikan pada 10 Muharram 1435/ 19 Nopember 2013. (L/Iwn/P2)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak