JK-300x225.png" alt="" width="300" height="225" /> Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (tengah) berasama GUbernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan). (Foto: Aliya/MINA)
Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan stok Bulog saat ini kurang, untuk itu pemerintah harus membuka impor beras.
“Karena stoknya sekarang kurang, maka harus impor,” katanya kepada awak media di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Jumat (12/01).
Menurut JK, mengingat impor dilakukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), maka Bulog juga memiliki tugas menstabilkan di pasaran yang saat ini melonjak di berbagai daerah.
Pada Rabu (10/01) lalu JK menyatakan, jika harga beras terus naik, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.
Baca Juga: 88 Bus Merapat, Ini Imbauan untuk Jamaah Taklim Pusat Saat Arus Pulang
Dalam hal ini, Bulog terus melakukan operasi pasar untuk mengetahui harga beras, namun jika melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di sejumlah pasar, maka Bulog harus menjual.
“Kita kan ada harga patokan (beras). Kalau di atas harga patokan, maka Bulog harus menjual,” ujarnya.
Impor ditargetkan tiba pada akhir Januari 2018, namun mengingat panen petani diprediksi mulai terjadi pada Februari dan Maret, pemerintah menjamin tidak akan merugikan para petani.
“Karena stok sekarang kurang, maka harus impor dulu baru dijual, tapi kalau turun harga (beras lokal), maka bulog harus membeli supaya naik harga,” jelasnya. (L/R10/RI-1)
Baca Juga: Aat Surya Safaat Tekankan Pentingnya Literasi dan Etika Bermedia Sosial
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selama Ramadhan, Pemprov DKI Gelar Pasar Pangan Murah di 193 Lokasi