Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan stok Bulog saat ini kurang, untuk itu pemerintah harus membuka impor beras.
“Karena stoknya sekarang kurang, maka harus impor,” katanya kepada awak media di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Jumat (12/01).
Menurut JK, mengingat impor dilakukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), maka Bulog juga memiliki tugas menstabilkan di pasaran yang saat ini melonjak di berbagai daerah.
Pada Rabu (10/01) lalu JK menyatakan, jika harga beras terus naik, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.
Dalam hal ini, Bulog terus melakukan operasi pasar untuk mengetahui harga beras, namun jika melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di sejumlah pasar, maka Bulog harus menjual.
“Kita kan ada harga patokan (beras). Kalau di atas harga patokan, maka Bulog harus menjual,” ujarnya.
Impor ditargetkan tiba pada akhir Januari 2018, namun mengingat panen petani diprediksi mulai terjadi pada Februari dan Maret, pemerintah menjamin tidak akan merugikan para petani.
“Karena stok sekarang kurang, maka harus impor dulu baru dijual, tapi kalau turun harga (beras lokal), maka bulog harus membeli supaya naik harga,” jelasnya. (L/R10/RI-1)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah