Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi Badan Zakat Malaysia untuk Perlindungan Sosial dan Kurangi Kemiskinan

sajadi Editor : Rudi Hendrik - Kamis, 19 Desember 2024 - 11:59 WIB

Kamis, 19 Desember 2024 - 11:59 WIB

16 Views

Kepala Keuangan Pusat Pengumpulan Zakat (PPZ) Malaysia Azhan bin Ismail (foto: Sajadi/MINA)
Kepala Keuangan Pusat Pengumpulan Zakat (PPZ) Malaysia Azhan bin Ismail (foto: Sajadi/MINA)

Bandung, MINA – Kepala Keuangan Pusat Pengumpulan Zakat (PPZ) Malaysia Azhan bin Ismail menerangkan, strategi negaranya dalam mengelola dana zakat untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat serta mengurangi kemiskinan di negaranya.

Azhan menyebut, salah satu caranya adalah dengan memberikan modal usaha kepada mereka yang ingin menjalankan bisnis, sehingga mereka bisa mandiri. Tujuan akhirnya adalah agar mereka keluar dari status asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat.

Strategi lainnya adalah dengan menyediakan sekolah gratis mulai dari taman kanak-kanak, sekolah menengah agama, tahfiz, kejuruan, sains, hingga perguruan tinggi.

“Kami memberi mereka ilmu, kami memberi mereka pelatihan, agar mereka bisa keluar dari lalu menjadi profesional. Semua jenis pendampingan yang kami lakukan ini untuk mengurangi jumlah asnaf sehingga mengurangi jumlah kemiskinan,” tutur Azhan dalam Konferensi Zakat Internasional ke-8 (ICONZ) 2024 yang dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 17-19 Desember 2024.

Baca Juga: Rusia dan Iran Tandatangani Kerja Sama Strategis

Azhan menambahkan, tentang cara unik negaranya agar masyarakat mau berzakat. Yakni, manfaat yang akan diterima oleh mereka yang mengeluarkan dana zakat ketika mereka meninggal dunia.

“PPZ memberikan sejumlah uang saat pembayar zakat meninggal dunia hingga 3.000 ringgit Malaysia,” ujarnya.

PPZ menyediakan dana hingga 600.000 – 700.000 ringgit per tahun untuk menjalankan program ini. “Jadi manfaat yang diperoleh bagi pembayar zakat dapat dirasakan bahkan setelah mereka meninggal dunia,” jelas Azhan.

Pada kesempatan yang sama, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan mengatakan, agenda global yang harus dikonsolidasikan terutama dari sektor pengelola zakat, bagaimana dana zakat ini mampu untuk membebaskan 25,2 juta penduduk miskin di Indonesia dari garis kemiskinan.

Baca Juga: Kebakaran Los Angeles Timbulkan Asap dan Debu Beracun

“Hari ini, di Indonesia ada 25,2 juta orang miskin, 5 juta di antaranya miskin ekstrem. Jadi bagaimana dana zakat ini kemudian bisa menjadi solusi akselerasi pengentasan kemiskinan di Indonesia dan tentunya di dunia,” ujar Saidah.

Melalui ICONZ ke-8 ini, kata dia, BAZNAS RI akan berbagi pengalaman dalam memaksimalkan peran zakat dalam pengentasan kemiskinan melalui program-program prioritas BAZNAS. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Teknis Mulai Datang ke Kairo Bahas Pelaksanaan Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Pembukaan Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau the 8th International Conference on Zakat (ICONZ) 2024 di ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/12/2024) (foto: Sajadi/MINA)
Indonesia
Asia