Bogor, MINA – Wartawan senior Aat Surya Safaat menyatakan, Iran memanfaatkan momentum terbaik dan menggunakan cara cerdas dalam menyerang Israel.
“Perang Israel-Iran bukanlah konflik yang spontan, tetapi telah direncanakan jauh sebelumnya. Iran cerdas mengambil momentum dengan menyerang saat diserang, sehingga dunia mendukungnya,” ungkap Dr. Aat Surya Safaat dalam Mudzakarah bertajuk “Israel vs Iran: Ketika Serangan Membentuk Keberimbangan Regional” yang digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (21/6).
Aat Surya Safaat juga mengupas strategi Iran dalam membangun keberimbangan di kawasan Timur Tengah.
Diskusi menghadirkan narasumber terkemuka, termasuk Imaamul Muslimin Syeikh Yakhsyallah Mansur, MA; Pakar Hukum Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M., Ph.D.; Dr. Aat Surya Safaat; dan Wartawan Senior Kantor Berita Antara Asep Fathurahman.
Baca Juga: Doa Mengiringi Langkahmu: 305 Cahaya Hati Tinggalkan Alfa Centauri
Menurutnya, Israel-Iran telah direncanakan jauh sebelum eskalasi terjadi. Ia menyoroti kecerdasan strategi Iran yang mengambil momentum dengan menyerang sebagai respons atas serangan Israel. “Langkah ini membuat dunia mendukung Iran karena terlihat sebagai pihak yang membela diri,” jelasnya.
Dr. Aat juga menjelaskan bahwa perang ini terbagi dalam tiga dimensi utama: perang proksi, perang siber, dan perang fisik.
Dalam perang proksi, Iran menggunakan kelompok Hizbullah dan Houthi sebagai alat untuk melawan pengaruh Israel di kawasan.
Pada dimensi perang siber, Iran memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menyerang infrastruktur Israel.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Iran Bangun Keseimbangan Regional
Sementara perang fisik melibatkan aksi militer langsung dengan senjata dan rudal balistik. Ketiga pendekatan ini menunjukkan kemampuan Iran dalam menghadapi tekanan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PHK di Depok Meningkat, Disnaker Tawarkan Peluang Magang ke Luar Negeri