Oleh: Dr. Shih-Chung Chen, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Republik Tiongkok (Taiwan)
Dua tahun masa pandemi COVID-19, lebih dari 510 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,25 juta kematian telah dilaporkan di seluruh dunia. Di saat semua negara terus memerangi pandemi, pencapaian Taiwan yang memiliki populasi 23,5 juta telah diakui secara luas.
Pada 10 Mei 2022, sekitar 390.000 kasus yang dikonfirmasi dan 931 kematian telah dilaporkan di Taiwan. Berkat upaya bersama pemerintah dan masyarakat, laju pertumbuhan ekonomi Taiwan di tahun 2021 mencapai 6,45 persen.
Cakupan kesehatan universal
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan, yang diluncurkan pada tahun 1995, telah memainkan peran penting dalam memerangi pandemi. Sistem NHI menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi, mencapai cakupan universal (99,9 persen).
Sistem perawatan kesehatan dan NHI Taiwan yang kuat telah melindungi masyarakat dan memastikan stabilitas sosial selama pandemi COVID-19.
Selain itu, database NHI yang komprehensif dan sistem informasi terkini lainnya sangat penting dalam memastikan keberhasilan penerapan teknologi digital untuk pencegahan penyakit. Sistem perawatan kesehatan Taiwan menduduki peringkat kedua di dunia pada tahun 2021 oleh CEOWorld.
Penggunaan teknologi dalam pencegahan pandemi
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
Pada tahap awal pandemi COVID-19 pada Februari 2020, demi mengurangi risiko penularan masyarakat, pemerintah menerapkan Sistem Karantina Masuk dengan mengintegrasikan database NHI, imigrasi, dan bea cukai untuk memungkinkan analisis big data.
Data diperkenalkan ke Sistem Pelacakan Pagar Digital, yang menggunakan sistem penentuan posisi pada ponsel untuk memantau keberadaan orang-orang yang dikarantina atau diisolasi di rumah.
Untuk memastikan bahwa semua penduduk mendapatkan masker media dan dapat menikmati akses yang adil karena permintaan yang meningkat, warga diharuskan menggunakan kartu NHI mereka untuk membeli masker di bawah Sistem Distribusi Masker Berbasis Nama, membantu mencegah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Vaksinasi dan sertifikat digital
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Untuk mendigitalkan layanan perawatan kesehatan, Aplikasi NHI Express diluncurkan. Aplikasi ini menawarkan fitur seperti janji vaksinasi, data kesehatan pribadi, catatan medis, catatan vaksinasi COVID-19, dan hasil tes.
Taiwan bergabung dengan program Sertifikat COVID Digital UE pada akhir tahun 2021, dan mengizinkan warganya untuk mengajukan sertifikat vaksinasi digital dan sertifikat tes. Warga Taiwan dapat memasuki 64 negara, termasuk negara anggota UE, dengan menggunakan sertifikat tersebut.
Rekam medis elektronik dan telemedicine
Taiwan telah membangun infrastruktur informasi kesehatan sejak 2010, seperti sistem pertukaran rekam medis elektronik (EMR). Sejak Mei 2021, Taiwan telah memperluas layanan telemedicine di institusi kesehatan dan memasukkan layanan tersebut ke dalam cakupan NHI sebagai cara untuk mengurangi risiko infeksi cluster di institusi tersebut.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Dengan menggunakan sistem NHI MediCloud dan EMR, telemedicine tanpa kontak memungkinkan tenaga medis mendapatkan catatan medis pasien dan menawarkan layanan yang tepat dan komprehensif kepada masyarakat di daerah terpencil.
Model Taiwan Baru
Taiwan mampu menangani pandemi sambil membuat orang menjalani kehidupan normal dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif melalui penggunaan teknologi yang tepat, transparansi informasi, kontrol perbatasan yang ketat, dan penyaringan yang akurat serta investigasi kasus. Namun, dengan penyebaran varian Omicron ke seluruh dunia sejak akhir tahun 2021, penularan komunitas juga mulai meningkat di Taiwan.
Varian ini tampaknya jauh lebih menular tetapi hanya menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala. Penerapan untuk memblokir penularan setiap kasus akan menjadi upaya sia-sia yang akan sangat mempengaruhi mata pencaharian masyarakat.
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Oleh karena itu, pemerintah Taiwan telah memilih untuk menghilangkan kasus berat, mengelola kasus ringan, meminimalkan dampak keseluruhan, serta merawat kasus sedang dan berat sejak April 2022. Model Taiwan baru ini berupaya memungkinkan orang menjalani kehidupan normal sementara tindakan pencegahan epidemi aktif tetap dilakukan.
Memperkuat ketahanan masyarakat
Dengan diperkenalkannya rapid test antigen, Taiwan telah mempersingkat karantina dan mengurangi tindakan pengendalian, mengharuskan pasien yang terkonfirmasi untuk memberi tahu kontak dekat mereka untuk menjalani isolasi rumah dan menggunakan pemberitahuan kontak elektronik selama proses tersebut.
Karena permintaan rapid test meningkat, pemerintah telah meminta jumlah yang tetap dan mengadopsi skema penjatahan berbasis nama, mendistribusikan alat tes ke apotek yang dikontrak oleh NHI untuk dibeli oleh publik dengan menggunakan kartu NHI mereka.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Mempertahankan kapasitas perawatan kesehatan
Taiwan telah mengadopsi pendekatan triase, membuat pasien COVID-19 yang lebih ringan menjalani perawatan di rumah dan memesan perawatan di rumah sakit untuk pasien kelompok berisiko tinggi, seperti kasus sedang dan parah serta lansia.
Selama perawatan di rumah, orang dapat mengakses konsultasi medis darurat melalui aplikasi seluler. Jaringan apoteker dan apotek komunitas telah disatukan untuk memberikan konsultasi dan memberikan obat-obatan. Hingga akhir April 2022, sekitar 80 persen masyarakat di Taiwan telah menerima vaksin dosis utama COVID-19, sementara 60 persen telah menerima dosis booster.
Taiwan bisa membantu, dan Taiwan terus membantu
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti
Dunia saat ini terus menghadapi tantangan pandemi, pasokan vaksin, dan pemulihan pascapandemi. Seluruh negara harus bekerja sama dan bersiap untuk kemungkinan pandemi di masa depan.
Taiwan adalah mitra yang sangat diperlukan dalam memastikan keberhasilan pemulihan pascapandemi. Untuk mengatasi pandemi, Taiwan terus bekerja sama dengan negara lain dalam penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan COVID-19. Taiwan telah menyumbangkan pasokan medis, seperti masker medis dan obat-obatan ke negara-negara yang membutuhkan.
Ini menunjukkan bahwa Taiwan bisa membantu, dan Taiwan akan terus membantu.
Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-75 yang diadakan pada bulan Mei. Selama lima tahun terakhir, Taiwan tidak diundang untuk berpartisipasi dalam WHA.
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Untuk memastikan Taiwan tidak ketinggalan dan tidak ada gap coverage dalam kesehatan global, Taiwan terus berupaya untuk berpartisipasi dalam WHA tahun ini secara profesional dan pragmatis, sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai bagian dari upaya global untuk mewujudkan visi WHO.
Kami mendesak WHO dan pihak terkait untuk mendukung diterimanya Taiwan dalam WHO dan mengizinkan Taiwan untuk berpartisipasi penuh dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan WHO.
Taiwan akan terus bekerja dengan seluruh dunia untuk memastikan bahwa semua menikmati hak asasi manusia atas kesehatan sebagaimana diatur dalam Konstitusi WHO. Dalam semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa, tidak ada seorang pun yang tertinggal.(AK/R1/P1)
Baca Juga: Hari HAM Sedunia: Momentum Perjuangan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)