Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi: 1 dari 7 Kasus Diabetes 2016 Disebabkan Polusi Udara

Syauqi S - Ahad, 1 Juli 2018 - 06:39 WIB

Ahad, 1 Juli 2018 - 06:39 WIB

1 Views ㅤ

St Louis, AS, MINA – Polusi udara menyebabkan satu dari tujuh kasus baru diabetes pada tahun 2016, menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, yang menemukan bahkan polusi tingkat rendah meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit kronis.

Diabetes terutama dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti diet dan gaya hidup, tetapi penelitian oleh Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis mengatakan polusi juga memainkan peran utama.

Studi ini memperkirakan bahwa polusi berkontribusi terhadap 3,2 juta kasus diabetes baru secara global pada tahun 2016 – atau sekitar 14 persen dari semua kasus diabetes baru secara global tahun itu.

“Penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan diabetes secara global,” kata Ziyad Al-Aly, penulis senior studi tersebut, seperti dilansir Daily Sabah, Sabtu.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Polusi dianggap mengurangi produksi insulin tubuh, “mencegah tubuh dari mengubah glukosa darah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan,” menurut penelitian itu.

Al-Aly mengatakan penelitian yang dipublikasikan di Lancet Planetary Health, menemukan peningkatan risiko bahkan dengan tingkat polusi udara yang saat ini dianggap aman oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Ini penting karena banyak kelompok pelobi industri berpendapat bahwa level saat ini terlalu ketat dan harus santai. Bukti menunjukkan bahwa level saat ini masih belum cukup aman dan perlu diperketat,” tambahnya.

‘Hubungan yang kuat’

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Para peneliti yang bekerja dengan para ilmuwan di Veterans Affairs’ Clinical Epidemiology Center, menganalisis data dari 1,7 juta veteran AS yang tidak memiliki riwayat diabetes dan diikuti selama rata-rata 8,5 tahun.

Informasi pasien dari para veteran dibandingkan dengan informasi kualitas udara untuk memeriksa hubungan antara polusi dan risiko diabetes.

Para ilmuwan menemukan risiko terkena diabetes “menunjukkan hubungan yang kuat dengan polusi udara”.

Mereka kemudian merancang sebuah model untuk mengukur risiko diabetes atas tingkat polusi yang berbeda dan menggunakan data dari studi Global Burden of Disease di seluruh dunia, untuk memperkirakan prevalensi diabetes yang disebabkan oleh kualitas udara yang buruk.

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Diabetes memengaruhi lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyakit yang paling cepat berkembang di dunia. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Health
Indonesia
Indonesia
Internasional