Tel Aviv, MINA – Sebuah studi baru mengungkapkan, 40 persen warga Yahudi Israel mempertimbangkan untuk meninggalkan wilayah pendudukan, di tengah gambaran suram masa depan yang didorong oleh meningkatnya ketidakamanan setelah Operasi Badai al-Aqsa Hamas, ketidakstabilan politik serta kesulitan ekonomi.
Penelitian baru itu dilakukan oleh Ci Marketing yang diterbitkan pada Rabu (14/5), Press TV melaporkan.
Surat kabar harian berbahasa Ibrani Maariv juga melaporkan bahwa hampir 60.000 warga Israel meninggalkan wilayah Zionis pada tahun 2023 dan tidak pernah kembali, lebih dari dua kali lipat jumlah tahun sebelumnya.
Menurut angka terbaru yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (CBS), mayoritas — 81% — adalah kaum muda dan keluarga, sebagian besar berusia antara 25 hingga 44 tahun.
Baca Juga: Kabinet Israel Putuskan Caplok Wilayah C Tepi Barat
Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2024, di mana sekitar 40.000 pemukim Israel meninggalkan wilayah pendudukan secara permanen. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Genosida di Gaza per 14 Mei 2025: 52.928 Orang Syahid