Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana Idul Fitri di Berbagai Negeri Muslim

Ali Farkhan Tsani - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

0 Views

Idul Fitri di Jalur Gaza, Palestina. (Anadolu Agency)

IDUL FITRI di berbagai negeri Muslim mencerminkan kegembiraan. Idul Fitri juga menjadi momen keagamaan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Saat itulah, keluarga dan sahabat berkumpul untuk saling mengucapkan selamat dan merayakan tradisi yang berkaitan dengan momen yang penuh berkah tersebut.

Meskipun hari raya memiliki karakter perayaan yang hamper sama di negeri-negeri Muslim, masing-masing negara memiliki ciri khasnya sendiri yang mencerminkan budaya dan warisannya.

Dalam laporan ini, tergambar bagaimana umat Islam merayakan Idul Fitri dan adat istiadat terpenting yang membedakan perayaan ini di berbagai negara.

1.    Arab Saudi

Baca Juga: Land Day Palestina, Sebuah Tuntutan Keadilan, Seruan bagi Dunia

Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi diawali dengan shalat Idul Fitri yang digelar di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan berbagai masjid dan lapangan besar, diikuti dengan saling bertukar salam dan mengunjungi keluarga.

Idul Fitri ditandai dengan hidangan tradisional seperti kabsa dan manisan Saudi. Sementara hiburan dan kembang api juga diadakan di banyak kota.

2.    Mesir

Idul Fitri dimulai dengan shalat Subuh berjamaah diiringi lantunan Takbir. Warga Mesir kemudian menuju ke pertemuan keluarga di mana anak-anak saling bertukar Eidiya (hadiah). Kahk dan biskuit merupakan penganan pokok, yang disiapkan di rumah atau dibeli dari toko roti.

Baca Juga: Indahnya Merayakan Idul Fitri di Dukuh Sambungkasih, Ketika Maaf Menjadi Bahasa Universal

Banyak juga yang menghabiskan hari pertama Idul Fitri di taman dan kebun umum.

3.    Uni Emirat Arab

Acara besar dan hadiah Idul Fitri untuk anak-anak Emirat dikenal sebagai tuan rumah perayaan resmi yang meliputi kembang api, pertunjukan musik, dan acara hiburan di mall dan kawasan wisata.

Keluarga-keluarga berbondong-bondong memberikan hadiah Idul Fitri kepada anak-anak mereka dan membeli baju baru agar dapat mengikuti suasana hari raya.

Baca Juga: Panduan Merayakan Idul Fitri Berdasarkan Sunnah

4.    Maroko

Suasana spiritual dan tradisi yang diwariskan di Maroko, Idul Fitri dimulai dengan shalat Subuh berjamaah.

Warga Maroko gemar mengenakan djellaba tradisional saat mengunjungi keluarga usai shalat Idul Fitri.

Hidangan populer yang disajikan pada pagi hari Idul Fitri meliputi “Baghrir” dan “Msemen”, dan hari raya ini berlanjut dengan perayaan keluarga yang berlangsung selama beberapa hari.

Baca Juga: Meraih Kemenangan Hakiki: Idul Fitri sebagai Momentum Perubahan

5.    Turki

Festival Gula dan Keramahtamahan orang-orang Turkiye menyebut Idul Fitri sebagai “Festival Gula,” saat permen dan hadiah dipertukarkan antara keluarga dan tetangga.

Mengunjungi kakek-nenek dan orang tua merupakan tradisi penting, karena anak-anak mencium tangan orang tua keluarga sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan.

6.    Pakistan

Baca Juga: Makna Sejati Idul Fitri: Kembali ke Fitrah dengan Hati yang Suci

Idul Fitri antara adat istiadat keagamaan dan makanan tradisional di Pakistan, umat Islam mengenakan pakaian tradisional baru dan melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid-masjid.

Salah satu hidangan terkenal yang disiapkan adalah “Sufyan” (makanan penutup pasta dengan susu), yang disajikan sebagai makanan utama pada pagi hari Idul Fitri.

7.    Indonesia

Idul Fitri dalam suasana populer yang istimewa di Indonesia, hari libur ini dikenal sebagai “Lebaran,” dan perayaannya dimulai dengan shalat Idul Fitri di lapangan-lapangan dan masjid-masjid.

Baca Juga: Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam saat Idul Fitri

Umat ​​Islam kemudian mengunjungi sanak saudara dan berziarah ke pemakaman untuk mendoakan orang yang meninggal.

Hidangan khas ketupat dan opor, rendang dan sate selalu disiapkan. Anak-anak mengunjungi saudara dan tetangga untuk menerima hadiah Idul Fitri. Mudik ke kampong halaman juga menjadi ciri khas tahunan yang tak terbantahkan, walau harus menembus kemacetan dan jauhnya perjalanan.

8.    Palestina

Tentu saja perayaan Idul Fitri di negeri terjajah, Palestina, sangat berbeda dengan umat Islam di negeri-negeri merdeka.

Baca Juga: Mudik Lebaran: Tradisi Budaya yang Menyatu dengan Nilai-nilai Islam

Umat Islam Palestina, terutama di Jalur Gaza, harus menjalani Hari Raya Idul Fitri di tengah reruntuhan bangunan yang dibombardir Zionis Israel. Sebagian lainnya berlebaran di kamp-kamp pengungsian.

Namun mereka tetap merayakannya dengan lampu-lampu jalan, makanan khas mereka, dan suasana kegembiraan yang teramat sederhana.

Demikianlah, meskipun cara merayakan Idul Fitri bervariasi di berbagai negeri-negeri Muslim, kesamaannya adalah kegembiraan, kumpul keluarga, dan kedekatan antarmanusia.

Momen ini tetap menjadi kesempatan untuk menumbuhkan semangat cinta dan toleransi di kalangan umat Islam di seluruh dunia, menjadikannya sebagai hari raya yang mengandung banyak makna luhur dan tradisi indah yang berlanjut dari generasi ke generasi. []

Baca Juga: Mudik Lebaran, Wujud Cinta dan Bakti pada Orangtua

Sumber: akhbarelyoum

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hakikat Kembali kepada Fitrah: Sebuah Tinjauan Ilmiah dan Syar’i

Rekomendasi untuk Anda