Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana Ujian Ramadhan Mahasiswa Indonesia di Sudan

Rana Setiawan - Kamis, 23 Juni 2016 - 22:13 WIB

Kamis, 23 Juni 2016 - 22:13 WIB

542 Views

(MINA)

Oleh: Sidik Mustaqim, Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Sudan

Saat mahasiswa Indonesia di Timur Tengah lainnya sedang menikmati liburan panjang di bulan suci Ramadhan 1437 H ini. Sebagian mahasiswa Indonesia yang saat ini melanjutkan studinya di negeri dengan julukan ‘Negara Gurun Sahara’ itu harus melaksanakan ibadah shaum dalam cuaca cukup ekstrim hampir mencapai suhu lebih dari 50 Derajat Celcius.

Sebagian mahasiswa Indonesia di Sudan pada Ramdhan kali ini khususnya di Kampus Internasional University of Africa (IUA) – Khartoum sedang melaksanakan ujian pertengahan semester di semua fakultas yang saat ini hampir 20 fakultas dan institut yang ada di Kampus IUA yang sudah dilaksanakan sejak 11 Juni kemarin atau pada pekan pertama puasa Ramadhan.

Selain saat ini memasuki minggu akhir daripada ujian semester khususnnya di Afrika, namun teman-teman mahasiswa Indonesia masih tetap semangat tanpa ada keluhan dan rintangan baik itu cuaca maupun lainnya.

Baca Juga: Inilah 10 Kebiasaan yang Dilarang dalam Islam tapi Dianggap Biasa

Memang saat ini satu-satunya kampus di Sudan yang masih ada kegiatan Ramadhan di kampus, dari pantauan penulis hanya satu-satunya di Kampus Afrika yang masih mengadakan kegiatan kemahasiswaan seperti yang saat ini dilakukan yaitu Ujian Semester khususnya untuk Program S1. Di mana pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah bertemu dengan adanya ujian di tengah bulan puasa. Ini merupakan tantangan terbesar mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studinya di Kampus IUA,Khartoum.

Alhamdullah meski saat ini mahasiswa Indonesia di sini sedang diuji untuk melaksanakan Ujian Semester,namun setiap hari terus tersedia hidangan makanan khas Timur Tengah dan Sudan maupun makanan khas Nusantara.

Selain itu juga hampir setiap hari berbagai LSM lokal selalu memberikan bantuan buka bersama baik di kampus sendiri maupun diundang secara langsung oleh para syaikh atau donatur yang ada di Khartoum, yang terdiri orang-orang kelas bawah hingga menengah ke atas untuk sekedar datang ke rumah mereka dan berbuka bersama.

Selain itu juga budaya masyarakat Sudan, mereka adalah orang yang menawarkan kemurahan senyum kepada siapa pun dan juga masyarakatnya selalu menjaga keislaman mereka yang selalu menjaga ibadah sholat dan ibadah-ibadah lainnya.

Baca Juga: Mehter, Gema Lagu Penyemangat Militer Tertua di Meja Diplomasi Indonesia

Namun jangan heran jika kita lihat mereka akan sholat berjamaah di atas tikar-tikar yang disediakan di tempat umum, baik di depan toko, pinggir jalan, taman kota, hingga di sekitar gedung-gedung yang tidak memiliki fasilitas untuk sholat berjamaah.

Perlu dicatat bahwa Sudan memang di mata sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih dianggap Negara Perang dan terbelakang. Ketahuilah dari segala informasi tersebut ternyata Sudan mempunyai kemurnian Tsaqofah Islamiyah-nya yang selalu dijaga oleh para ulama yang ini menjadi kunci penting dalam kemajuan sudan saat ini.

Meski negara barat yaitu Amerika Serikat dan sekutunya masih terus memberlakukan embargo pada Sudan hingga saat ini yang hampir sudah puluhan tahun lamanya. Kini Sudan menjadi salah satu destinasi penting bagi mahasiswa asing dari belahan dunia untuk mempelajari dan memperdalam khazanah keislaman mereka.

Terbukti saat ini hampir lebih dari 650 mahasiswa Indonesia dari berbagai program dan jurusan serta ribuan mahasiswa mancanegara sedang melakukan studinya di beberapa universitas penting di Sudan baik universitas milik pemerintah maupun Swasta. (K06/R05)

Baca Juga: Urgensi Hidup Berjamaah dalam Islam

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kata Mereka