
Ilustrasi: pemakaman Bilal Samer Oweidah di Jalur Gaza. (Foto: Hatem Mousa/AP)
Gaza, MINA – Sedikitnya dua warga di Jalur Gaza dibunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi Jumat (22/12), membuat total 14 warga Palestina yang tewas sejak tanggal 6 Desember.
Pada tanggal itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menyulut kemarahan seluruh rakyat Palestina yang mengakui kota tua Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan Negara Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, dua orang Palestina terbunuh dan lebih dari 70 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Gaza utara, dekat perbatasan dengan Israel.
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 6 Mei 2025: 52.615 Syahid
Menurut media berita setempat, Zakariya Al-Kafarneh (24) dibunuh tertermbaki langsung saat mengambil bagian dalam demonstrasi tersebut.
Sementara nama pria Palestina kedua yang terbunuh tidak diketahui. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Kantor berita Ma’an melaporkan, tentara Israel menggunakan peluru hidup, gas air mata dan granat setrum melawan demonstran Palestina yang berkumpul untuk demonstrasi pada Jumat ketiga sejak Trump mengumumkan keputusannya.
Sebelumnya, sedikitnya delapan orang Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi. Sementara empat orang juga telah terbunuh oleh serangan udara Israel di Gaza sejak awal Desember. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Zionis Israel Hancurkan 152 Bangunan di Tepi Barat selama April
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Geger! Kepala Angkatan Darat Israel Akui Pasukan Menipis, Perang Terancam Mandek