Gaza, MINA – Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, telah dipenjara oleh pasukan Israel selama lebih dari 180 hari, yang memicu kekhawatiran bahwa ia mungkin tidak akan “berhasil keluar hidup-hidup.” Keluarganya juga khawatir akan kesehatan fisik dan mentalnya.
Dilansir dari Quds News Network (QNN) pada Rabu (2/7), pasukan Israel menculik Dr. Abu Safiya pada Desember 2024, setelah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan. Tentara memaksanya keluar dengan todongan senjata, menghancurkan rumah sakit dan membuatnya tidak dapat digunakan lagi.
Dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang dibom, Abu Safiya berjalan di tengah jalan yang dipenuhi puing-puing, jas medis putihnya menonjol di antara puing-puing saat ia berjalan menuju tank-tank Israel.
Rekaman tersebut adalah terakhir kalinya Abu Safiya terlihat sebelum ia ditahan oleh pasukan Israel.
Baca Juga: Brigadir Al-Quds Targetkan Puluhan Tentara Israel, Ada Korban yang Dilaporkan
Abu Safiya adalah dokter utama di Gaza untuk MedGlobal, sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Chicago, yang telah bermitra dengan para pekerja perawatan kesehatan setempat sejak tahun 2018 dan mengatur misi medis sukarela ke daerah kantong tersebut.
Dalam wawancara dengan NBC News pada Kamis (26/7), salah satu pendiri organisasi tersebut, Dr. John Kahler, mengatakan bahwa ia “sangat takut” bahwa Abu Safiya tidak akan “berhasil keluar hidup-hidup” dari tahanan.
Ia menambahkan bahwa dokter tersebut adalah “sahabat saya, pahlawan, mentor,” yang, antara lain, telah membantu mendirikan pusat stabilisasi gizi di Jalur Gaza.
Dalam kunjungannya ke Gaza, Kahler mengatakan, ia tidak pernah melihat indikasi bahwa Abu Safiya terkait dengan Hamas atau dugaan bahwa Hamas beroperasi di dalam Rumah Sakit Kamal Adwan. []
Baca Juga: Media AS: Israel Ancam akan Ubah Gaza Jadi Debu Jika Perundingan Gencatan Senjata Gagal
Mi’raj News Agency (MINA)