New York, MINA – Sekitar 130 narapidana melakukan mogok makan di sebuah penjara Mesir selama lebih dari enam pekan, sebagai protes atas kondisi yang tidak manusiawi dan penolakan kunjungan keluarga tahanan, Amnesty International mengatakan pada Rabu (31/7).
Mereka yang mogok berada di penjara dengan keamanan maksimum Al-Aqrab (Scorpion) selatan Kairo, demikian Nahar Net melaporkan.
Amnesty mengatakan, para tahanan itu ditangkap lebih dari dua tahun lalu dan tidak diizinkan mendapat kunjungan tunggal dari keluarga atau pengacara mereka.
Mengutip pernyataan para tahanan, Amnesty mengatakan, sejak aksi itu diluncurkan pada 17 Juni, pihak berwenang membalas dengan memukuli dan menyetrum listrik mereka.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Pihak berwenang Mesir telah mendorong sejumlah tahanan di Al-Aqrab ke titik puncaknya,” kata Magdalena Mughrabi, Wakil Kepala Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Menurutnya, dengan menolak mengizinkan tahanan bertemu keluarga mereka, pihak berwenang Mesir secara terang-terangan mencemooh hukum Mesir dan internasional serta menunjukkan kekejaman yang kejam.
Dua anggota keluarga yang diwawancarai oleh Amnesty mengatakan, bahkan ketika mereka memiliki izin dari Kejaksaan, instansi Keamanan Negara Tertinggi, untuk mengunjungi kerabat yang ditahan, otoritas penjara menolak untuk mengizinkan kunjungan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza