Sudan Akan Tiadakan Materi Qur’an dalam Kurikulum Taman Kanak-Kanak

Khartum, MINA – Direktur Pusat Kurikulum dan Penelitian Pendidikan Nasional , Dr Omar al-Qairi, mengumumkan, negara itu akan meniadakan  pelajaran Al-Quran pada sekolah-sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) mulai tahun mendatang.

“Perubahan skala besar ini  adalah dalam rangka restrukturisasi sistem pendidikan TK,” kata Al-Qairi diberitakan Sudan Matarees, demikian MEMO yang dikutip MINA, Jumat (10/1).

Al-Qairi menjelaskan, restrukturisasi akan membagi taman kanak-kanak menjadi dua fase; yang pertama terdiri dari anak-anak berusia antara tiga hingga empat tahun dan yang memerlukan “permainan saja”.

Fase kedua, siswa diajarkan Alfabet dalam bahasa Arab dan Inggris.

Pembelajaran Al-Qur’an akan dihilangkan dari taman kanak-kanak secara keseluruhan, dan akan ada dalam kurikulum sekolah dasar.

“Siswa-siswa prasekolah dan TK sebaliknya akan diberi kurikulum berlatih dan menghafal lagu-lagu nasionalis yang menanamkan dalam diri mereka cinta untuk negara mereka. Penyair telah ditugaskan menyusun lagu-lagu patriotik baru,” jelas Al-Qairi.

Sementara itu, Pemerintah Sudan telah menghentikan Radio Al-Furqan untuk mengudara, dan melarang menyiarkan  Al-Quran.

Dalam sebuah pernyataan, penyiar Radio Al-Furqan mengatakan, “Keputusan pemerintah ini merugikan jutaan pendengar yang terbiasa mendengarkan program radio sehingga menjadi bagian dari kehidupan mereka.”

“Ini ketidakadilan yang hebat, bertentangan dengan prinsip kebebasan, bisa menimbulkan kekhawatiran warga Sudah tentang pemerintah ini.”

“Menghentikan untuk menyiarkan Al-Qur’an sama saja merampas hak keyakinan umat Islam Sudan, menantang kitab Allah SWT, penghinaan bagi mereka yang meyakininya, dan mereka yang mendengarnya sepanjang hari dan malam, melalui Radio Al-Furqan,” demikian pernyataan radio tersebut. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)