Sudan.jpg" alt="" width="918" height="666" />
Khartoum, MINA – Menteri Kesehatan Sudan dr. Akram Toum, Ahad (5/4) sore, mengumumkan up date COVID-19 di negara itu,
Tercatat bertambahnya dua orang yang dinyatakan Positif COVID-19, sehingga jumlah keseluruhan hingga saat ini jadi 12 orang, wafat dua orang, dan sembuh dua orang, sedangkan 165 orang dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Wartawan MINA Biro Sudan melaporkan, kasus no 11 adalah seorang berumur 67 tahunan warga negara asing (India) setelah transit dari UEA selama 2 jam menuju Bandar Udara Internasional pada (15/3) lalu. Yang bersangkutan telah melaksanakan pengambilan sampel tes di Laboratorium Kementerian Kesehatan Sudan pada (21/3) dan dinyatakan Positif Covid-19 pada Sabtu (1/4).
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
Sedangkan kasus no 12, adalah anak-anak (12), yang baru datang dari luar Sudan, yang juga baru dinyatakan positif COVID-19 oleh kementrian kesehatan, yang juga diduga bersentuhan dengan kasus no 9, Positif COVID-19.
Sebelumnya Pemerintah Sudan sudah lebih sigap dengan menutup seluruh pusat Pendidikan dari Perguruan tinggi hingga tingkat dasar di seluruh negara.
Di samping itu Kepolisian Sudan mengeluarkan surat keputusan pelarangan pergerakan kendaraan umum dan mobil pribadi yang membawa penumpang untuk masuk dan keluar antar wilayah, terhitung sejak Kamis (26/3).
Sementara itu Pemerintah Sudan sejak Selasa (24/3) telah memberlakukan jam malam nasional mulai pukul 20:00 malam hingga pukul 06:00 pagi waktu setempat. Terakhir beberapa hari lalu jam malam dirobah menjadi 12 jam yaitu jam 18.00 hingga jam 06.00 waktu Sudan.
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
Selain itu pada Kamis (26/3) pukul 18:00 waktu setempat, pemerintah juga menghentikan operasional sementara seluruh rute perjalanan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di seluruh Sudan.
Sementara itu kasus pertama COVID-19 di Sudan adalah pada Selasa (24/3) saat seorang waga negara Sudan dinyatakan Positif COVID-19. Ia dikabarkan baru datang dari UEA, dan dinyatakan meninggal beberapa hari setelahnya. (L/B02/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan