Khortum, MINA – Kamil Idris dilantik sebagai Perdana Menteri baru Sudan pada hari Sabtu (31/5), di hadapan Abdel Fattah al-Burhan, Kepala Dewan Kedaulatan.
Pada tanggal 19 Mei, al-Burhan mengeluarkan dekrit konstitusional, yang mengangkat Idris sebagai perdana menteri. Demikian dikutip dari Anadolu.
Menurut kantor berita Sudan, SUNA, Idris mengambil sumpah jabatan di hadapan al-Burhan, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Dewan Kedaulatan, Letnan Jenderal Mohamed Al-Ghali Ali Youssef, dan kepala peradilan di Negara Laut Merah, yang mewakili Ketua Mahkamah Agung.
Idris adalah seorang politikus dengan gelar doktor dalam hukum internasional dari Institut Pascasarjana Studi Internasional di Universitas Jenewa di Swiss. Ia juga merupakan kandidat presiden dalam pemilihan umum tahun 2010.
Baca Juga: Thailand Catat Lonjakan Kasus COVID -19 di Asia
Burhan membentuk pemerintahan transisi pada April 2019, menyusul kudeta militer yang menggulingkan Presiden Omar al-Bashir. Dewan Kedaulatan Transisi menggantikan pemerintahan tersebut pada Agustus tahun itu, dan Dewan Kedaulatan mengambil alih pada November 2021.
Sejak 15 April 2023, kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) telah memerangi pasukan militer untuk menguasai Sudan, yang mengakibatkan ribuan orang tewas dan menjadi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Menurut PBB dan otoritas setempat, lebih dari 20.000 orang telah tewas, dengan 15 juta orang mengungsi.
Namun, penelitian dari cendekiawan AS memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 130.000. []
Baca Juga: Mahasiswa Internasional Harvard Lega, Pengadilan AS Tunda Lagi Kebijakan Trump
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Gaza Menjadi “Neraka”Kelaparan Terburuk di Dunia