Sudan: Penggali Emas Hancurkan Situs Arkeologi Berusia 2.000 Tahun

Khartoum, MINA- Penggali emas di telah menghancurkan situs arkeologi negara itu, berusia diperkirakan 2000 tahun, hampir tak ada yang tersisa dari situs itu.

Situs itu berlokasi 270 kilometer dari ibu kota Khartoum telah digali dengan peralatan berat . Memo melaporkan Rabu, (26/8).

Pencarian emas terus marak di negara yang sedang dilanda krisis politik itu. Negara ini adalah peringkat ketiga negara yang paling banyak meraup pendapatan dari emas di Afrika sesudah Afrika Selatan dan Ghana.

Arkeolog Sudan Habab Idris Ahmed mengatakan, satu-satunya tujuan mereka menggali di sini adalah untuk mendapatkan emas. “Mereka melakukan pekerjaan yang gila dan untuk mengisi waktu mereka menggunakan truk-truk besar,” katanya sebal.

Pakar tersebut pernah menangani situs tersebut pada tahun 1999 dengan misi dari Museum Universitas Boston, AS.

Selain itu, tim di lokasi penggalian menemukan dua mesin penggali dan lima orang yang mengerjakannya, setelah selesai menggali lubang sedalam 17 meter dan lebar 20 meter. Mereka juga melihat jejak truk yang mengangkut peralatan pengeboran.

Hampir tidak ada yang tersisa dari situs yang berasal dari era Kerajaan Meroe, yang membentang 700 tahun dari 350 SM hingga 350 M dan merupakan pemukiman kecil atau pos pemeriksaan untuk mengamankan perbatasan kerajaan.

Direktur Pembesar Umum Purbakala dan Museum, Hatem Al-mengatakan, bumi terbuat dari batu pasir Nubian dan dilapisi dengan lapisan karat, detektor logam yang mereka gunakan mengeluarkan suara karena batunya mengandung besi, jadi mereka mengira ada emas, jadi mereka terus menggali.

Meskipun beberapa pelaku ditangkap, mereka hanya ditahan beberapa jam sebelum dibebaskan tanpa dakwaan, mereka juga dapat memulihkan alat mereka.

Profesor Arkeologi di Universitas Warsawa dan mantan ahli di Otoritas Kepurbakalaan Sudan, Mahmoud Al-Tayeb, mengatakan, mereka seharusnya dipenjara dan kendaraan mereka disita “Ini hukumnya.”

Sudan berada di peringkat ketiga di antara produsen emas di Afrika, di belakang Afrika Selatan dan Ghana.Total pendapatannya dari logam mulia tahun lalu berjumlah $ 1,22 miliar, menurut bank sentral.(T/SH/P1)

 

M’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.