Sudan Sambut Sidang DK PBB Bahas Perselisihan Bendungan Nil

Khartoum, MINA – Pemerintah menyambut baik pernyataan Presiden Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sidang pada Kamis mendatang (8/7), sebagai tanggapan atas permintaan Sudan, guna membahas sengketa Ethiopian Renaissance (GERD).

Menteri Luar Negeri Sudan Dr. Mariam Al-Sadig Al-Mahdi telah mengirim pesan kepada Presiden Dewan Keamanan pada 22 Juni lalu, menyerukan sidang mendesak dari 15 anggota badan, untuk membahas perkembangan perselisihan GERD, Kantor Berita OKI memberitakannya Ahad (4/7).

Dalam pesannya, Ms. Al-Mahdi menyerukan untuk mendesak semua pihak untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan menahan diri dari mengambil tindakan sepihak.

Dia juga mendesak Ethiopia untuk berhenti mengisi bendungan bernilai miliaran dolar di Nil Biru itu secara sepihak sebelum mencapai kesepakatan akhir, untuk menghindari memperparah perselisihan dan mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

Menteri juga meminta Dewan untuk meminta semua pihak untuk mendukung dan memperkuat mediasi Uni Afrika dengan cara yang kondusif untuk menyelesaikan masalah bendungan yang tersisa melalui negosiasi.

Dia menyatakan keprihatinan yang mendalam dan penyesalan Sudan atas pengumuman Ethiopia untuk melanjutkan pengisian GERD kedua secara sepihak.

Ethiopia menggantungkan harapannya untuk pembangunan ekonomi dan pembangkit listrik di Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD).

Mesir khawatir hal itu akan membahayakan pasokan airnya dan Sudan khawatir tentang dampaknya pada aliran airnya sendiri.(T/R1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.