Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudan Selatan Beli Dua Drone Israel

Rudi Hendrik - Selasa, 5 Desember 2017 - 04:40 WIB

Selasa, 5 Desember 2017 - 04:40 WIB

147 Views

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir. (Foto: Jason Patinkin/AP)

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir. (Foto: Jason Patinkin/AP)

Juba, MINA – Sudan Selatan yang kekurangan uang tunai, menghabiskan jutaan dolar untuk membeli dua pesawat pengintai tanpa awak (drone) Israel dan kamera keamanan.

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir pada sebuah acara peluncuran mengatakan, dua pesawat tak berawak dan 11 kamera akan dipasok oleh perusahaan Israel Global Group

Beberapa pejabat mengatakan, pengadaan drone bertujuan untuk memerangi kejahatan yang merajalela di ibu kota Juba.

“Semua pesawat di bandara akan aman. Semua orang bisa direkam di mana pun dia pergi,” kata Kiir, berbicara di pusat kendali pesawat tak berawak di sebuah pusat pelatihan polisi. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Edward Dimitiri, Direktur Teknologi di Kementerian Dalam Negeri, tidak mau mengungkapkan harga untuk proyek tersebut. Menurutnya pembelian itu menghabiskan biaya “jutaan dolar”.

Sejak pecahnya perang saudara empat tahun yang lalu, ekonomi berbasis minyak Sudan Selatan telah runtuh. Konflik yang sedang berlangsung membuat sepertiga populasi dan jutaan warga menuju ke ambang kelaparan.

“Pesawat tak berawak itu seperti helikopter, mereka bisa terbang di udara, mereka bisa tahu kapan ada tersangka kriminal yang bersembunyi di tempat lain atau berlari,” kata Kfir Shilder, seorang direktur perusahaan di Global Group.

Ia menambahkan ada rencana untuk memasang lebih dari 100 kamera lainnya dan menyebarkan lebih banyak pesawat tak berawak.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Global Group Israel telah melatih 150 petugas polisi Sudan Selatan untuk mengoperasikan  program pemantauan itu.

Namun, Dimitiri mengakui bahwa mempertahankan proyek tersebut bisa menjadi masalah bagi pemerintah.

“Tantangan kami adalah uang … bagaimana mengelola atau mempertahankan sistem ini. Seperti yang Anda tahu negara sedang dalam krisis,” kata Dimitiri. (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Internasional
Timur Tengah