Khartoum, 2 Muharram 1436/15 Oktober 2015 (MINA) – Otoritas Sudan menyerukan segera digelarnya pertemuan puncak Arab untuk membahas pelanggaran Israel di wilayah Palestina yang diduduki, terutama di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
Pemerintah Kharthoum juga mengecam pendudukan wilayah Palestina oleh ‘Negeri Yahudi’, negara yang disebut selalu menggunakan bahasa kekuatan.
“Panggilan untuk pertemuan puncak Arab yang mendesak telah menjadi suatu keharusan mengingat ketegangan dan tekanan hidup yang dialami rakyat Palestina, dan situasi yang mengancam hilangnya Al-Aqsha dan Al-Quds,” ungkap Duta Besar Sudan untuk Mesir dan Liga Arab, Abdul Mahmoud Abdel Halim, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (14/10) waktu setempat.
Halim mengatakan pihaknya percaya bahwa situasi mengenai Palestina sedang menuju eskalasi dan pelanggaran berbahaya di wilayah pendudukan Israel.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Ia juga menilai tingkat agresi Israel terhadap warga Palestina yang tak bersenjata melampaui yang pernah terjadi sebelumnya, serta Judaisation of Jerusalem dan penodaan kesucian Islam di sana, terutama Masjid Al-Aqsha.
Karena itu ia mendesak negara-negara Arab merespons masalah Palestina dengan tindakan tegas dan para pemimpin di kawasan perlu mengambil seumlah variabel atau langkah barudalam menangani krisis Palestina-Israel.
Halim menekankan, “Kami menuntut sebuah respons pencegahan (penangkis) Arab, karena Israel tidak mengerti bahasa lain tetapi bahasa kekuatan dan tidak ingin ada bahasa lain dari yang ia mengerti. Oleh karena itu, kita harus bereaksi tegas terhadap negara jahat ini.”
Menyusul Israel yang semakin barbar, pertemuan puncak Arab darurat dalam situasi Palestina saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak, dan negara-negara Arab harus bekerja untuk mendapatkan kembali kontrol atas semua hal atau sektor.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Warga Palestina telah menyelinap keluar dari tangan kita dan ini akan menyebabkan orang-orang Arab menderita. Ini akan menjadi pertanda buruk kontrol Israel terhadap seluruh kawasan,” tegas Halim, memperingatkan.
Dia menyatakan harapannya bahwa para menteri luar negeri Arab akan membahas pelaksanaan pertemuan puncak Arab darurat selama pertemuan mereka mendatang.
“Karena situasi saat ini dan eskalasi Israel membutuhkan ketegasan dan keputusan yang jelas dan eksplisit pada pihak para pemimpin Arab,” pungkasnya. (T/P022/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa