Khartoum, MINA – Koalisi oposisi utama dan Dewan Militer Sudan yang berkuasa pada hari Sabtu (17/8) menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan, membuka jalan bagi pemerintah transisi.
Dewan Militer Transisi (TMC) telah memerintah Sudan sejak April ketika militer menggulingkan Presiden Omar Al-Bashir setelah berbulan-bulan protes terhadap pemerintahannya di mana puluhan demonstran terbunuh.
Dewan Militer dan aliansi oposisi utama, yang dikenal sebagai Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC), telah menegosiasikan kesepakatan pembagian kekuasaan. MEMO melaporkan.
Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, Wakil Kepala Dewan Militer, dan perwakilan FFC Ahmad Al-Rabie menjadi penandatangan itu.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Para pejabat regional dan internasional termasuk Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir hadir. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki