Khartoum, MINA – Sudan menunjuk duta besar pertamanya untuk Amerika Serikat selama hampir seperempat abad, kata kementerian luar negerinya pada Senin, (4/5).
Langkah ini dalam suatu upaya untuk menormalkan hubungan setelah beberapa dekade mengalami ketegangan.
Kedua negara berjanji untuk meningkatkan hubungan setelah jatuhnya Omar al-Bashir dalam pemberontakan tahun lalu.
Kementerian luar negeri Sudan mengatakan telah memilih Noureldin Sati, seorang diplomat veteran, sebagai duta besar di Washington dan pemerintah AS telah menyetujui pencalonannya. Al-Arabiya melaporkan, Selasa (5/5).
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Seorang perwakilan Departemen Luar Negeri menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, dan mengatakan tidak memiliki informasi spesifik tentang itu. Namun menyebut keputusan Desember untuk bertukar duta besar sebagai “langkah bersejarah.”
Kedua negara telah hampir seperempat abad hanya menunjuk pangkat diplomatik di bawah duta besar, untuk menjalankan kedutaan mereka di Washington dan Khartoum.
Pada bulan Desember, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kedua negara akan bertukar duta besar.
Duta Besar AS akan dicalonkan oleh Presiden Donald Trump dan perlu dikonfirmasi oleh Senat AS.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pemerintah AS memasukkan Sudan ke dalam daftar sponsor negara terorisme pada tahun 1993 atas tuduhan pemerintah Bashir mendukung kelompok-kelompok militan ekstrim. Ini membuat Sudan tidak memenuhi syarat untuk bantuan hutang dan pembiayaan yang sangat dibutuhkan dari Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
Tahun lalu, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat mungkin menghapus Sudan dari daftar, tetapi Kongres AS perlu meratifikasi langkah itu. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina