Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menilai keputusan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel tak sejalan dengan proses perdamaian di Timur Tengah.
“Mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel menunjukkan keberpihakan Australia. Demi terwujudnya keadilan dan perdamaian di sana, serta mempertimbangkan perasaan kaum muslimin di Australia dan negeri-negeri tetangganya, Australia harus membatalkan keputusan itu,” katanya.
Kepada MINA, Ketua DPP PKS bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) ini menambahkan, semua pihak tidak seharusnya membahas soal ibu kota Israel, karena faktanya hari ini Palestina belum diakui kemerdekaannya.
“Kami mendorong agar semua negara tidak mengikuti langkah AS dan Australia yang mengakui Yerusalem sebagai bukota Israel,” katanya.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Menurutnya, keputusan PM Australia meskipun hanya mengakui sebagian Kota Yerusalem (Barat) sebagai ibu kota Israel, tapi jika ditelaah lebih dalam, ini sama saja dengan tindakan yang dilakukan AS beberapa bulan sebelumnya.
“Karena itu sebaiknya kita semua mewujudkan kemerdekaan Palestina secara penuh. Ini dulu yang dipenuhi, baru bicara soal ibu kota,” katanya. (L/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid